SmartNews, Tapteng – Jenazah Santi Defi Malau (26) karyawan Bank Syariah Mandiri di Kota Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatra Utara disemayamkan di rumah duka di Lingkungan II, Kelurahan Sibabangun, Kecamatan Sibabangun, Jumat (14/6/2019) sore.
Jenazah Santi Defi Malau tiba di rumah duka sekitar pukul 15.00 WIB dengan dibawa menggunakan ambulance milik RSUD Pandan. Isak tangis keluarga dan kerabat korban pun langsung pecah.
Keluarga tak menduga, Santi pergi secepat itu untuk selama-lamanya. Ratusan pelayat pun terus berdatangan ke rumah duka.
Sebagaimana diberitakan, korban bekerja sebagai costumer service di Bank Syariah Mandiri di Kota Pandan.
Santi merupakan anak keempat dari enam bersaudara. Kematian Santi pertamakali terungkap pascateman kerjanya mendobrak pintu kosan Santi. Pasalnya korban tidak masuk kerja, dan ketika ditelpon, handphonenya tidak diangkat.
Karena penasaran, rekan sekerja Santi mendatangi tempat kos korban di di Lingkungan I Kelurahan Pandan, Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapteng, Sumatera Utara.
Setelah dipanggil-panggil tidak ada jawaban, akhirnya rekan korban mendobrak pintu kosnya. Dan alangkah kagetnya mereka ketika korban didapati tergeletak di kamar mandi.
Melihat kondisi itu, rekan korban langsung menghubungi Polisi.
Korban warga Kelurahan Sibabangun, Kecamatan Sibabangun, Tapanuli Tengah. Wanita berhijab ini lahir tanggal 15 November 1993 di Sibabangun.
Informasi diperoleh, sebelum ajal menjemput Santi, ibunya sempat diminta korban untuk menyetrika bajunya yang akan dipakai untuk menghadiri pesta pernikahan temannya di Padangsidimpuan pada Minggu besok.
“Pada Jumat malam sekitar jam 8 malam Santi pulang ke kos usai menghadiri acara halal bihalal bersama teman kantornya, dan sempat mengajak satu orang temannya untuk tidur di kos kosannya. Namun temannya itu tak jadi menemani Santi tidur di kosan,” kata salah seorang keluarga korban di rumah duka.
Dikatakan, teman se kos korban sudah 4 hari pulang ke Padangsidimpuan untuk persiapan pesta pernikahan.
Keluarga korban juga menyebut bahwa Santi sempat memberi sebuah jam dan kemeja kepada ayahnya.
Belum diketahui pasti, apakah Santi Defi Malau tewas akibat dibunuh di kos-kosannya. Namun Kasat Reskrim Polres Tapteng AKP Dodi Nainggolan kepada wartawan, kemarin menjelaskan ada ditemukan bekas cakaran di wajah korban.
AKP Dodi juga mengatakan dari hasil visum di RSUD Pandan ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh wanita berparas cantik itu.
“Kami masih intensif melakukan penyelidikan, karena kematian korban kita duga tidak wajar. Dan setelah dilakukan visum, hasilnya ditemukan bekas cekikan di leher korban, ada bekas luka cakaran di wajah korban. Sementara dipergelangan tangan korban, juga ada bekas ikatan tali,” terang Kapolres Tapteng melalui Kasat Reskrim AKP Dodi Nainggolan kepada wartawan, Sabtu (13/6/2019) petang.
Jika ada ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh Santi Defi Malau, siapakah pelakunya? Semoga saja cepat terungkap. (red)