PLN UP3 Sibolga: Jangan Telat Bayar Tagihan Listrik

pln
Foto: Manajer Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) PLN Sibolga, Deny Fitrianto (tengah) Didampingi Humas PLN Sibolga, Marfin Tanjung (kanan) dan Manajer Bagian Jaringan, Ivan Bastian Situngkir (kiri). (snt)

SmartNews, Sibolga – PT PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Sibolga, mengimbau masyarakat pelanggan di Kabupaten Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Tobasa dan Kota Sibolga, agar rutin membayar tagihan listrik setiap bulan.

Manajer PLN UP3 Sibolga, Deny Fitrianto, menjelaskan, pembayaran tagihan listrik sudah dapat dilakukan mulai tanggal 2-20 setiap bulan. Bagi pelanggan yang belum membayar tagihan listrik terhitung dari tanggal 21, maka PLN akan melakukan pemutusan sementara aliran listrik ke rumah pelanggan.

Bacaan Lainnya

Perlu diketahui, bahwa listrik yang digunakan pelanggan pascabayar itu pakai dulu baru bayar. Artinya, dipakai sebulan penuh, kemudian diberikan tenggat waktu pembayaran hingga 20 hari pada bulan berikutnya.

“Jadi gak nyaman kan kalau diputus. Sebenarnya, PLN tidak berharap harus melakukan pemutusan,” ungkap Deny Fitrianto, kepada wartawan di kantornya, Selasa (3/12/2019).

Bila pelanggan rutin membayar tagihan listrik, tentu akan membantu PLN menuju pelayanan yang lebih baik. Saat ini, pembayaran listrik sudah bisa dilakukan di berbagai tempat, di antaranya kantor pos, bank, maupun loket-loket pembayaran online lainnya.

Pelanggan juga bisa membayar tagihan kepada petugas baca meter PLN yang sudah difasilitasi alat untuk pembayaran listrik, sehingga pelanggan tidak harus repot keluar rumah dan mengeluarkan biaya transportasi.

Tetapi jangan lupa, demi keamanan dan menghindari penipuan, pastikan bahwa petugas itu ada tanda pengenalnya, dan struk pembayaran listrik harus diterima pelanggan pada saat penyerahan uang.

Deny Fitrianto yang saat itu didampingi Manajer bagian KSA merangkap Humas PLN Sibolga, Marfin Tanjung, Manajer bagian Jaringan, Ivan Bastian Situngkir, Manajer bagian Perencanaan, Gunung Moi Sokhiato Waruwu, dan juga mitra PLN, Martin Manalu, menambahkan, kalau pelanggan ingin migrasi ke prabayar, keuntungannya justru lebih banyak.

“Karena pelanggan tidak bayar abonemen lagi. Migrasi ke prabayar menjadi solusi terbaik, karena pola pemakaian listrik lebih teratur,” ujar Deny. (red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *