SmartNews, Tapanuli – Tim SAR gabungan berhasil menemukan 2 nelayan ABK KM Gemilang 717 GT-02, yang sebelumnya dikabarkan hilang kontak.
Tim SAR gabungan menemukan kedua nelayan tersebut di dekat air terjun Pulau Mursala, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatra Utara (Sumut), Kamis (21/5/2020).
Kedua awak kapal asal Desa Pasar Tarandam, Kecamatan Barus, Tapteng itu, Usman Harahap (50) ditemukan dalam kondisi selamat. Sedangkan rekannya Fami (38) telah meninggal dunia.
Koordinator Pos (Korpos) SAR Sibolga, Hari Susanto mengatakan kedua korban tersebut ditemukan di lokasi yang berbeda, tetapi berdekatan.
Hari Susanto menambahkan, penemuan kedua korban memasuki hari kelima Operasi SAR, setelah Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Nias M. Agus Wibisono melalui Kasi Operasi Benteng, Hilton Telaumbanua memerintahkan KN SAR Nakula melakukan pencarian sejak KM Gemilang 717 GT-02 dinyatakan hilang kontak.
“Jasad Fami ditemukan di perairan di pinggir Pulau Mursala, sedangkan Usman Harahap ditemukan masih bertahan hdiup di dekat air terjun Pulau Mursala,” ujar Hari Susanto, Kamis sore.
Keduanya langsung dievakuasi ke KN SAR Nakula menggunakan LCR Pol Airud Mabes didampingi LCR Kal Mansalar.
Tiba di Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga (PPNS), jasad Fami langsung dibawa ke rumah sakit. Sedangkan Usman yang berhasil selamat dari maut langsung dijemput pihak keluarganya.
“Dari keterangan Usman, kapal mereka dihantam badai dan terdampar di sekitar air terjun Pulau Mursala dengan kondisi mesin kapal rusak,” ungkap Hari.
Saat itu, Fami langsung melompat ke laut dan berusaha menyelamatkan diri dengan cara berenang ke pantai. Sementara Usman, tetap bertahan di atas kapal menunggu.
Ironis, untuk bertahan hidup sambil menunggu pertolongan datang, Usman terpaksa mengonsumsi beras mentah dan minum air tawar yang bersumber dari air terjun Pulau Mursala.
“Beras tersebut diperoleh Usman di dalam kaleng yang hanyut di pinggir pantai. Beras itu memang milik mereka yang disimpan di kapal,” papar Hari.
Terpisah, Kapolres Sibolga, AKBP Triyadi melalui Kasubbag Humas, Iptu R Sormin membenarkan penemuan dua korban awak KM Gemilang 717 GT-02 tersebut.
“Hasil interogasi dari Usman Harahap selaku tekong, bahwa saat kejadian mesin kapal mengalami kerusakan lantaran diterjang badai,” ujar Sormin.
Saat kejadian, Usman berusaha mengarahkan kapal ke arah pinggiran Pulau Mursala, di balik air terjun yang jarang dikunjungi kapal, karena angin dan ombak begitu besar.
“Namun, belum sampai di pinggir pulau, Fami melompat langsung digulung ombak. Sedangkan Usman tetap bertahan di kapal hingga ia berhasil mendarat. Kapalnya pun hancur,” tutur Sormin.
Dia menambahkan, Tim SAR gabungan mengalami kesulitan melakukan pencarian karena kawasan itu jarang dilalui kapal.
“Saat ini, korban meninggal sudah berada di RSUD dr FL Tobing Sibolga untuk dilakukan visut et repertun (VeR),” terang Sormin.
Sebelumnya, kabar hilangnya KM Gemilang 717 GT-02, jenis kapal jaring apung ini dilaporkan Kades Pasar Tarandam, Barus, kepada Posmat Barus dan kemudian diteruskan ke Polairud, Bakamla dan Basarnas.
Kapal dilaporkan hilang kontak sejak, Minggu (17/5/2020) sekira pukul 17.00 WIB, setelah keberangkatan melaut dari Kualo Pasar Tarandam, dua hari sebelumnya, yakni Jumat (15/5/2020) menuju perairan Pulau Mursala.
Pemilik kapal, Rahmansyah Tanjung, juga sebelumnya telah berusaha menghubungi awak kapal dan juga para nelayan yang melaut di sekitar Pulau Mursala, namun tidak berhasil. (red)