Bukan Mistis, Makhluk Misterius Diduga Pemangsa Ternak Warga di Taput Terekam CCTV, Begini Penampakannya

Untitled 5
FOTO: Hewan yang Terekam Kamera Pengintai (CCTV). (Foto: SmartNews_rtb)

SmartNews, Taput – Makhluk misterius diduga pemangsa seratusan ekor ternak milik warga di Dusun Sigompulon, Desa Pohan Tonga, Kecamatan Siborongborong, Kab.Tapanuli Utara (Taput), Sumatra Utara (Sumut) terekam kamera pengintai atau CCTV yang dipasang warga bersama pemerintah di areal perkebunan warga yang tak jauh dari kandang ternak.

Hal itu diungkapkan Saut Simanjuntak yang ternaknya diserang makhluk misterius pada bulan Juni 2020 lalu.

Bacaan Lainnya

Saut Simanjuntak mengatakan, makhluk tersebut bahkan terekam CCTV sebanyak empat kali.

“Makhluk tersebut pertama kali terekam CCTV pada tanggal 28 Juni 2020 lalu. Namun saat itu penampakannya kurang jelas karena objek ke kamera CCTV agak jauh lebih kurang 30 meter,” kata Saut saat ditemui di lokasi perkebunan tak jauh dari kandang ternak miliknya, Sabtu pagi (18/7/2020).

Namun sejak saat itu lanjut Saut, binatang yang terekam CCTV tersebut menjadi sering terekam sepanjang bulan Juni 2020. Tapi dia bersama warga lainnya mengaku belum mengetahui secara pasti jenis hewan itu.

Kendati begitu, warga menduga makhluk tersebut memiliki kemiripan dengan musang atau anjing. Ukurannya jauh lebih besar dengan berbulu warna hitam.

Berdasarkan sejumlah rekaman CCTV itu, warga mengatakan hewan buas yang diduga pemangsa ternak itu kemungkinan besar jumlahnya lebih dari satu ekor dengan ukuran posturnya yang variatif.

Dijelaskan warga, hewan tersebut juga cenderung lebih suka bergerombol dan muncul pada malam hari dari antara pukul 00.00 hingga pukul 04.00 WIB dini hari.

Sayangnya, meskipun dalam beberapa pekan terakhir makhluk tersebut terekam CCTV, belum ada satu ekorpun yang berhasil tertangkap.

Warga juga masih mengaku was-awas lantaran ternak mereka situasinya hingga saat ini dirasa belum aman jika sewaktu-waktu bisa saja diserang hewan tersebut.

Terpisah, Camat Siborongborong, Josua Napitupulu mengatakan, warga dan pemerintah sudah sedikit merasa puas dengan hasil CCTV yang merekam hewan tersebut.

Artinya kata Josua, bahwa hal itu menandakan bahwa dugaan atau isu mistis yang sempat disebut-sebut oleh sejumlah orang atas pembunuhan ternak itu sudah terbantahkan.

Sebab, kata Josua, sempat santer kabar bahwa aktor peristiwa itu adalah perbuatan mistis atau gaib. Namun begitu, Camat berharap agar hewan tersebut segera tertangkap.

“Sejauh ini sudah ada beberapa perangkap yang dipasang di sejumlah titik di lokasi guna menjerat binatang itu,” kata Josua.

Sebagaimana diketahui, kasus penyerangan seratusan ternak warga di daerah itu sempat viral dan menjadi ramai diberitakan media lokal maupun nasional.

Kasus itu pun juga menjadi atensi dari pihak kepolisian dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumut yang sempat turun ke lokasi untuk melakukan penelitian.

Usai kejadian penyerangan ternak yang terdiri dari ayam, bebek dan babi itu, kondisinya ditemukan tragis dengan  luka pada bagian leher. Bahkan disebut-sebut, darah ternak itu dihisap dan dagingnya dibiarkan begitu saja (tidak makan) oleh makhluk tersebut. (rtb)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *