SNT, Taput – Rencana transformasi Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Tarutung menjadi Universitas Negeri Tapanuli Raya (Untara) sudah bergulir dan masih menjadi proses yang belum menemukan jawaban atas harapan yang dinanti-nantikan.
“Filosofi suku batak adalah Anakhon Hi Do Hamoraon Di Ahu.” “Filosofi yang berartikan bahwa anak adalah harta terbesar bagi orangtua ini sudah lama dipakai nasehat dan teladan bagi suku batak dalam kehidupan sehari-hari,” ungkap ibu Marala seorang Guru SMA lewat keterangan tertulisnya kepada media, Rabu (31/3/2021).
Menurutnya, sebagai seorang Guru di SMA, ia sangat mengharapkan adanya Universitas Negeri yang dikelola oleh Kemendikbud di Tapanuli Raya.
Baca Juga: Kabar Baik, Jokowi Beri Sinyal Dukung Pendirian Untara
“Pengalaman saya sebagai guru, saat memotivasi siswa, anak didik tak sedikit yang mengatakan ingin melanjutkan pendidikan ke universitas dengan jurusan yang beragam seperti Kedokteran, Ekonomi, Pertanian, Peternakan, Hukum, Ilmu Komputer, Pariwisata, dan jurusan-jurusan bonafit lainnya,” tuturnya.
“Kendala orang tua di Tapanuli Raya membiayai anaknya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi antara lain biaya kehidupan sang anak di perantauan. Pun begitu, orangtua di Tapanuli Raya juga menjunjung slogan “Sinur Napinahan Do Gabe Na Niula, Molo Dung Tupa Sude Boi Ma Hita Maduma” di mana slogan ini menandakan semangat dan harapan orangtua bahwa meskipun bertani dan beternak, orangtua di Tapanuli yakin hasil pertanian dan ternak mereka akan baik dan hal itu dilakukan semata-mata demi kelanjutan pendidikan anak-anaknya dalam mengejar masa depan dan cita citanya,” sambung Marala.
Baca Juga: Nikson Nababan: Pendirian UNTARA, Solusi Mengentaskan Kemiskinan di Tapanuli Raya
Menurutnya, para siswa yang ekonomi orang tuanya tidak mencukupi untuk Kuliah di Universitas Bonafit seperti IPB, UI, Universitas Brawijaya, UGM, Merasa sangat sedih karena selain memikirkan biaya kebutuhan anak mereka, di rantau mereka juga harus mengeluarkan dana besar untuk biaya penunjang pendidikan anak.
“Ada yang memilih melanjutkan kuliah di luar tapanuli sambil bekerja, ada pula yang melanjutkan pendidikan di kampus swasta di Tapanuli dengan harapan selepas kuliah masih memiliki waktu membantu kedua orangtua nya bertani maupun beternak, mirisnya ada yang mengubur impiannya untuk kuliah dan akhirnya menjadi pekerja,” kata dia.
Baca Juga: Bupati Taput Nikson Nababan Sambangi Kantor Sandiaga Uno
Banyak yang berharap dapat kuliah di Tapanuli di tanah kelahirannya dengan kehadiran universitas negeri yang tak kalah saing dengan universitas negeri bonafit lainnya serta mengabdi untuk kampung halamannya yang sejak dulu kaya akan hasil pertanian seperti beras, kopi, ikan, berbagai jenis ternak dan seni budayanya yang begitu sungguh mempesona.
“Saya sebagai Guru SMA Berdoa dan memohon kepada Tuhan agar Pemerintah Pusat bersedia dan segera menyetujui permohonan bapak Bupati Tapanuli Utara Drs Nikson Nababan, M.Si untuk menghadirkan Universitas Negeri di Tapanuli Raya,” pintanya.
Menurutnya, Universitas Negeri Tapanuli Raya sangat menjawab kebutuhan Tapanuli Raya karena melibatkan Kabupaten di sekitar Tapanuli Raya dalam hal pendiriannya seperti Fakultas Kedokteran di Tapanuli Utara, Fakultas Pertanian di Humbang Hasundutan, Fakultas Kelautan dan Kemaritiman di Tapteng, Fakultas Perikanan di Sibolga, Fakultas Kehutanan di Tapsel, Fakultas Pariwisata di Samosir dan Perhotelan di Toba.
Baca Juga: Wabup Taput Bicara Disiplin ASN, BUMDes hingga Untara di Musrembang Siborongborong
Apalagi kehadiran Fakultas Pertanian, Perikanan, Peternakan sangat sesuai dengan potensi dan tofografi wilayah tapanuli.
Katanya lagi, drand design konsep Universitas Negeri Tapanuli Raya ini menunjukkan bahwa Bupati Taput tidak hanya memikirkan Tapanuli Utara saja, tetapi juga masa depan tapanuli.
Universitas harus mempersiapkan lulusannya menjadi lulusan yang berkualitas dan mampu bersaing di pasar kerja domestik maupun global.
Baca Juga: Nginap di Dusun Batu Mamak, Bupati Taput: Saya Merasakan yang Mereka Rasakan
Menutup pernyataannya, ibu dengan profesi sebagai Guru SMA ini juga berharap agar kepala daerah di Tapanuli Raya juga ikut menyuarakan dan memperjuangkan hadirnya Universitas Negeri Tapanuli Raya, karena ini masa depan Tapanuli Raya, meminjam kutipan dari Najwa Shibab, salah satu presenter ternama yang menyampaikan demikian “hanya pendidikan yang bisa menyelematkan masa depan, tanpa pendidikan Indonesia tak mungkin bisa bertahan.
“Semoga kita semua bisa bersama mendukung dan memperjuangkan hadirnya Universitas Negeri Tapanuli Raya ini,” tutupnya dengan semangat dan penuh harapan dalam doa. (ril)