Bupati Humbahas: Raja Sisingamangaraja Milik Indonesia

FB IMG 1659198754472

SNT, Humbahas – Ribuan pengunjung dari luar dan dari Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumatra Utara menyaksikan Festival Raja Sisingamangaraja (FRS) yang digelar di objek wisata alam Sipinsur Desa Pearung, Kecamatan Paranginan, Sabtu (30/7/2022).

Dari lokasi FRS, para pengunjung juga dimanjakan dengan indahnya panorama Danau Toba di lihat dari daerah nomor satu terbaik dataran tinggi tersebut.

Bacaan Lainnya

Festival ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam rangka memeriahkan HUT ke-19 Kabupaten Humbahas.

Dalam sambutannya, Bupati Humbahas, Dosmar Banjarnahor, menyampaikan bahwa Sisingamangaraja adalah milik Bangsa Indonesia, bukan hanya milik Kabupaten Humbahas.

“Dengan pagelaran Festival Raja Sisingamangajara ini diharapkan agar semua orang yang datang di tempat ini dapat merasakan kebahagiaan dan suka cita. Selain itu, kita juga berharap dengan Festival Raja Sisingamangaraja ini akan membawa kesegaran baru dan semangat baru bagi para pelaku usaha. Mungkin selama dua tahun belakangan mereka sangat tertekan, karena dibatasinya jumlah pengunjung akibat Covid-19,” kata Dosmar Banjarnahor.

“Acara Festival Raja Sisingamangaraja ini juga dirancang agar banyak pelaku usaha yang merasakan dampaknya. Oleh karena itu, kepada panitia, sanggar seni yang datang dari berbagai daerah, pengurus Yayasan Sisingamangaraja XII, atas nama pemerintah kami sampaikan terima kasih. Tetaplah berkreasi untuk mengembangkan dan mempertahankan budaya kita,” ujar Dosmar.

“Wisata alam banyak dikunjungi berbagai kalangan tanpa mengenal perbedaan suku, agama dan ras. Oleh karena itu mari kita saling menghargai dengan mengutamakan keramahtamahan dan mudah senyum pada pengunjung. Selain itu, jagalah kebersihan daerah-daerah wisata. Bagi pedagang, berjualanlah dengan harga yang wajar sehingga pengunjung merasa nyamannyaman,” akhir sambutan Bupati Dosmar.

IMG 20220730 WA0084

Sementara itu, Kadis Pariwisata dan Pemuda Olahraga Humbahas, Jakkon H Marbun menjelaskan FRS ini mempromosikan potensi-potensi pariwisata dan budaya.

Melestarikan nilai-nilai sejarah dan budaya. Menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke Kabupaten Humbang Hasundutan yang berdampak pada peningkatan pertumbuhan ekonomi masyarakat.

“Kemudian meningkatkan kebersamaan serta rasa persatuan dan kesatuan masyarakat kawasan Danau Toba dan masyarakat NKRI termasuk mendorong dan meningkatkan semangat masyarakat untuk lebih peduli dan cinta bidang pariwisata serta budaya,” kata Jakkon.

Dia menerangkan, memeriahkan FRS, banyak rangkaian kegiatan yang dilaksanakan antara lain Lomba Fashion Show untuk murid SD, Lake Toba Fashion Week, Lomba Marturi-turian untuk SMP, Lomba mewarnai untuk PAUD/TK, pagelaran seni budaya, penampilan sanggar seni Pearung, atraksi seni budaya, fragmen Raja Sisingamangaraja dan Boru Lopian yang dipragakan oleh sanggar seni Maduma dan hiburan rakyat. (and)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *