SmartNews, Tapteng – Selama puluhan tahun, Jalan Nasional Sibolga-Tarutung di Sumatra Utara (Sumut), mengalami kerusakan sangat parah, namun kini sudah mulus dan bagus. Jarak tempuh kendaraan saat ini diperkirakan turun menjadi 1,5 jam dari rata-rata 2,5 jam.
Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Nasonal (BBPJN) I wilayah Sumut, Rasidi Simanjuntak, meminta kepada pengendara untuk berhati-hati ketika melintasi jalan Sibolga-Tarutung. Terutama saat menjelang Natal 2019 dan Tahun Baru 2020.
“Supaya jangan ada kecelakaan, karena jalannya sudah bagus dan mulus,” ucap Rasidi, dihubungi lewat telepon selular, Kamis (19/12/2019).
Dulu, Jalan Sibolga-Tarutung rusak dan berlobang, badan jalannya pun sempit. Jalannya berkelok, dengan jurang di sisi kiri dan kanannya. Belum lagi pagar pengaman jalan atau “guard rail” yang minim, sehingga membuat medannya cukup berat dilalui.
“Sekarang kondisinya sudah bagus dan lebar, kedalaman belokannya (tikungan) juga. Sehingga antrean kenderaan berkurang,” ujar dia.
Rasidi Simanjuntak menjelaskan, proyek Preservasi dan Pelebaran Jalan Sibolga-Tarutung (MYC) dimulai 4 tahun lalu (multiyears), atau dari Desember 2016 hingga Desember 2019.
Dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), senilai total Rp257,6 miliar.
Proyek ini dilaksanakan PT Jaya Kontruksi (Jakon) bersama PT Basuki Rahmanta Putra (BRP) KSO, dengan titik lokasi pengerjaan Batas Kota Sibolga-Batas Kota Tarutung atau sepanjang 57 km dengan lebar 6 meter.
“Jadi proyek tersebut sudah rampung, kini tinggal penyisipan-penyisipan kecil,” tutur Rasidi.
3 Pejabat Satker Diganti
Sebelumnya, beredar kabar pergantian 3 pejabat di Satker PPK 12 Sibolga Cs yang membawahi Sibolga-Tarutung-Padangsidimpuan. BBPJN Wilayah I Sumut, menempatkan Rifin Damanik sebagai pejabat Satker PPK 12 Sibolga Cs.
Penempatan Rifin disebut-sebut tidak terlepas dari pengalaman dan keberhasilannya menangani proyek pekerjaan perbaikan Jalan Sibolga-Manduamas.
“Soal pergantian itu, saya tidak tahu. Memang sebelumnya, saya sempat bertugas di PPK 11. Pada 2018 lalu, kita berhasil menyelesaikan pengawasan pengerjaan perbaikan jalan Sibolga-Manduamas,” ungkap Rifin, dihubungi terpisah.
Rifin tidak memungkiri, Jalan Sibolga-Tarutung kini sudah bagus dan mulus. Sama seperti jalan nasional Sibolga-Mandumas.
“Jadi, kalau Jalan Sibolga-Manduamas sebelumnya ditempuh 4 jam, kini sudah bisa tembus 2,5 jam perjalanan. Demikian Jalan Sibolga-Tarutung sudah bisa ditempuh 1,5 jam, sebelumnya 2,5 jam,” katanya.
Tantangan Berat
Di lokasi lain, pengawas Pengerjaan Proyek dari PT Jakon, Anto Sipayung, mengaku bangga, karena pihaknya mampu menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan tepat waktu. Awalnya, Anto mengaku sempat khawatir, mengingat tantangan pekerjaan yang cukup berat.
“Selain medannya yang sulit di atas pegunungan, curah hujan di sepanjang wilayah Jalan Sibolga-Tarutung ini cukup tinggi. Lokasi inipun jadi rawan longsor dan bangunan rusak. Tapi kita bersyukur, semua bisa kita lalui, jalan Sibolga-Tarutung berhasil kita kerjakan,” ujarnya.
PT Jakon juga dikabarkan telah mengganti 3 orang pengawas proyek. Hingga perusahaan menempatkan Anto yang dinilai punya pengalaman.
“Soal pergantian personel, itu wewenang perusahaan. Tapi jujur, saya bekerja keras menyelesaikan pekerjaan ini. Tantangannya jauh lebih berat dari proyek jalan di Bukit Tinggi,” tutur Anto yang banyak menangani proyek pembangunan jalan di Pulau Sumatra dan Jawa.
Anto mengakui, pengalamannya pun bertambah setelah mengerjakan proyek perbaikan jalan Sibolga-Tarutung yang penuh tantangan berat tersebut.
Koordinator tim investigasi pantai barat LSM LPPAS RI, Totok Lumbantobing, yang kebetulan turun ke lapangan bersama Ketua DPD LSM LP3SU Sumut, Jaya Simanjuntak, menyampaikan apresiasi tinggi kepada pihak Satker PPK 12 Sibolga Cs, BBPJN Wilayah I Sumut, PT Jakon dan PT BRP KSO.
“Pelaksanaan proyek perbaikan Jalan Nasional Sibolga-Tarutung akhirnya rampung 100%. Secara pribadi saya mengaku takjub melihat hasil pekerjaan Jalan Sibolga-Tarutung ini,” ujarnya.
Totok, yang kerap memantau proyek pemerintah ini, menambahkan, semuanya dikerjakan dengan baik dan tingkat keamanan jalan juga memuaskan. Berbeda dari kondisi jalan sebelumnya.
“Kalau kami boleh mengusulkan, Pak Anto Sipayung, selaku JS PT Jakon diberi penghargaan,” katanya.
Totok berharap, pemerintah pusat mengucurkan anggaran bagi kelanjutan pembangunan dan perbaikan Jalan Sibolga-Tarutung. Karena masih ada 20% lokasi Jalan Sibolga-Tarutung yang perlu dibenahi.
“Masih ada sekitar 60% lagi dinding bukit yang perlu dicor. Jalan di wilayah Batu Lobang, di Desa Simaninggir, Kecamatan Sitahuis, Tapteng, juga perlu diperlebar, karena masih sempit dan rawan,” imbuhnya.
Bila itu terselesaikan, maka arus lalu lintas menjadi lancar. Kecelakaan kendaraan masuk jurang juga diminimalisir. Sektor jasa dan pariwisata di Sibolga-Tapteng akan bertumbuh.
“Melihat bentang alamnya dengan struktur bebatuan cadas di dinding bukit, jurang yang dalam di kawasan batu lobang, kalau boleh dibangun jalan layang saja,” Totok menambahkan.
Sopir truk yang mengaku bermarga Tanjung, saat ditemui di salah satu kedai juga mengaku senang dengan perbaikan Jalan Sibolga-Tarutung. Kondisinya sudah baik dan mulus, lebih aman karena kedalaman tikungan jauh berkurang.
“Kini, kita bisa menghemat waktu perjalanan sekitar 1 jam, dari 4 jam sebelumnya menjadi 3 jam. Soalnya, kita (truk) lebih banyak berhenti dibanding kendaraan lain,” sebut Tanjung. (red)