Begini Kondisi Jalan Rampa Poriaha Pascahujan Mengguyur

kerikil
Batu Berserakan di Jalan Rmpa Poriaha di Km 8 dan 9. (Foto: dok.snt)

Tapanuli Tengah – Di ruas jalan Provinsi Rampa Poriaha, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara di Km 8 dan 9 berserakan bebatuan pada Sabtu sore 2 Februari 2019, pascahujan mengguyur daerah itu.

Kondisi terparah terpantau di Km 8, ruas jalan nyaris tertutup batu yang jumlahnya cukup banyak terbawa arus air.

Bacaan Lainnya

Akibatnya, pengendara motor dan mobil harus berhati-hati melintasi jalan itu. Apalagi, selain batu, ada juga pasir.

Pantauan di lokasi ada beberapa warga yang memanfaatkan situasi itu dengan mengambil material longsor berupa kayu.

“Tadi pagi (Sabtu,red) longsornya ini pak, lumayan kayu-kayu ini bisa kami manfaatkan,” kata wanita paruh baya bersama seorang anak yang membantunya memotong kayu yang berada di atas tumpukan longsor.

Di kawasan Km 8 dan 9 ini juga terdapat 3 titik longsor. Terparah terjadi di Kecamatan Sitahuis yang berbatasan langsung dengan Kecamatan Tapian Nauli, tepatnya di Desa Mardame.

“Longsornya ini terjadi pada Sabtu subuh, ruas jalan ini tertutup, dan arus lalu lintas sempat lumpuh total,” kata warga yang mengaku bermarga Tobing kepada smartnewstapanuli.com di lokasi, Sabtu sore.

Tobing bersama rekan-rekan sekampungnya pun berupaya membuka akses agar minimal bisa dilalui kenderaan roda dua dan empat.

“Sejak pagi kami di sini membuka akses jalan dengan membersihkan material longsor ini. Kalau untuk seluruhnya kita bersihkan gak mau kami. Alat kami cuma manual pakai cangkul dan parang,” jelasnya.

Meskipun kondisi ruas jalan itu demikian, namun pantauan smartnewstapanuli.com hingga Sabtu sore, tak ada pihak terkait yang turun ke lokasi untuk membersihkan material longsor. (snt)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *