SmartNews, Tapteng – Santi Defi Malau, karyawan Bank Syariah Mandiri di Kota Pandan yang ditemukan tewas di kamar mandi kos-kosan, pada Jumat (14/6/2019) di Lingkungan I, Kelurahan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatra Utara dikenal sosok peduli dengan orangtua dan adik-adiknya.
Santi Malau sudah sekitar 2 tahun bekerja di Bank Syariah Mandiri Pandan. Selama ini, selalu menyisihkan gajinya untuk membantu orangtua serta adik-adiknya.
Hal itu diungkapkan adik korban, Erik Malau kepada wartawan usai korban dikebumikan Sabtu (15/6/2019) siang di samping makam kakeknya di Kelurahan Sibabangun, Kecamatan Sibabangun, Tapanuli Tengah.
“Jadi kalau kakak saya ini, selain ke orangtua, dia sangat membantu kami adek-adeknya yang masih kuliah. Sebagian gajinya selalu rutin dikasih untuk membantu kami. Kakak saya (Santi) sangat membanggakan orangtua selama ini,” ungkap Erik.
Informasi terkait ditemukannya korban tewas di kos-kosan, membuat banyak warga di Kota Sibolga dan Tapanuli Tengah bertanya-tanya, apa yang menjadi penyebab korban tewas.
Sayangnya, hingga berita ini dilansir, SmartNews belum memperoleh apa hasil penyelidikan yang dilakukan oleh Polres Tapanuli Tengah.
Namun kepada wartawan, Kasat Reskrim Polres Tapanuli Tengah AKP Dodi Nainggolan menjelaskan ada ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh wanita berparas cantik itu.
Hal itu berdasarkan hasil visum RSUD Pandan. “Kami masih intensif melakukan penyelidikan, karena kematian korban tidak wajar. Dan setelah dilakukan visum, hasilnya ditemukan bekas cekikan di leher korban, ada bekas luka cakaran di wajah korban. Sementara di pergelangan tangan korban, juga ada bekas ikatan tali,” terang Dodi, kemarin di Pandan. (red)