SmartNews, Tapteng – Kondisi sejumlah sekolah di Kecamatan Barus, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatra Utara, memprihatinkan pascaditerjang banjir sungai Aek Sirahar yang meluap, pada Selasa (28/1/2020) lalu.
Terpantau, Kamis (30/1/2020) di SMP Negeri 1 Barus, di Kelurahan Padang Masiang, lumpur tebal menutupi halaman sekolah.
Meskipun kondisinya tak memungkinkan untuk dilaksanakan proses belajar, namun para siswa siswi SMP Negeri 1 Barus ini tetap mendatangi sekolah mereka.
Alhasil, para guru sekolah bersama murid-muridnya di sekolah ini bergotong royong membersihkan lumpur yang ada di halaman sekolah dan ruangan kelas.
“Untuk di hari pertama kegiatan belum ada, jadi hari ini yang mulai dilakukan pembersihan kelas dibantu siswa dan guru,” kata Marihot Reynaldi Siahaan salah satu guru pendidikan agama Kristen, kepada wartawan.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Tapteng, Samsuar, kepada wartawan, Kamis (30/1/2020).
Dia menjelaskan, selama dua hari pasca terjadinya banjir, belum ada aktivitas belajar mengajar di sekolahnya.
Demikian juga di SMA Negeri 1 Barus. Di sekolah ini ketebalan lumpur justru lebih tebal dibanding di SMP Negeri 1 Barus.
Bahkan di sini, tampak bongkahan kayu berserakan di halaman depan sekolah pascabanjir. Tak ada aktivitas belajar hari ini di sekolah tersebut.
Pun begitu, para pelajar Nampak tetap mendatangi sekolah yang berniat untuk mengikuti proses belajar.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Tapteng Samrul mengatakan, ada 11 sekolah terdampak banjir diliburkan selama tiga hari. Terbanyak, sekolah di Kecamatan Barus.
“Ada kira-kira 11 sekolah yang kita liburkan terdampak banjir. Tapi yang parah itu ada tujuh (sekolah). Jadi ini, sekolah ini selama belum kondusif kita liburkan,” kata Samrul. (red)
