SNT, Tapteng – Komandan Kodim (Dandim) 0211/Tapanuli Tengah (TT), Letkol Dadang Alex menggerakkan personelnya secara khusus para Bintara Pembina Desa (Babinsa) di masing-masing Koramil yang ada di Kabupaten Tapteng dan Kota Sibolga, Sumatra Utara (Sumut), untuk melahirkan ide-ide kreatif di tengah pandemi COVID-19 guna membantu masyarakat.
Salah satu ide kreatif itu adalah dengan melahirkan pabrik tahu di Koramil 05 Kolang, Kecamatan Kolang, Tapteng.
Ternyata, kehadiran pabrik tahu ini pun disambut positif oleh masyarakat karena langsung menyentuh dan membantu masyarakat, khususnya kalangan menengah ke bawah.
Danramil 05 Kolang, Kapten Inf Legiman yang ditemui wartawan di Koramil 05 Kolang, mengatakan, bahwa lahirnya ide untuk mendirikan pabrik tahu tersebut berkat perintah dari Dandim 0211/TT.
Dandim meminta agar para Babinsa melahirkan ide-ide kreatif di Koramil masing-masing untuk membantu masyarakat khususnya yang terdampak COVID-19.
“Atas perintah dari pimpinan, saya berkoordinasi dengan anggota untuk mencari ide apa yang akan dikembangkan di Koramil 05 Kolang,” kata Kapten Inf Legiman mengawali keterangannya, kemarin.
“Setelah didiskusikan, akhirnya kita putuskan untuk membuat pabrik tahu, karena dua orang anggota Babinsa kami yaitu, Kopda Herianto Siringoringo, dan Kopda Syaprianto Panggabean, memiliki bakat untuk membuat tahu,” ungkapnya.
Setelah sepakat lanjut Legiman, dua orang Babinsa Kolang itu diperintahkan untuk mengikuti pelatihan di salah satu pabrik tahu yang ada di Desa Panangkalan, Kecamatan Tapian Nauli.
Setelah dinilai mampu, akhirnya didirikanlah pabrik tahu Koramil 05 Kolang tepatnya pada tanggal 8 Agustus 2020 lalu.
“Selama tiga bulan berdiri, prospeknya cukup bagus, karena sudah menjangkau masyarakat sekitar Kecamatan Kolang dan juga personel organik Kodim 0211/TT,” tutur Legiman.
“Warga mengaku sangat terbantu dengan kehadiran pabrik tahu Koramil 05 ini, karena harga yang kita jual cukup murah yaitu Rp500/potong. Sedangkan di pasaran rata-rata harga tahu Rp1.000/potong,” jelasnya.
Lebih lanjut Legiman menerangkan, kendati harga tahu yang dijual cukup murah, namun soal mutu dan kualitas tidak diragukan. Karena semua bahan baku tahu yang diproduksi merupakan pilihan, dan diolah secara higienis dan tanpa bahan pengawet.
“Kualitas tahu kita ini bisa diuji dengan tahu yang lain, karena orientasinya pabrik tahu kita ini bukan untuk bisnis atau mencari untung semata, melainkan untuk membantu masyarakat khususnya kalangan menengah ke bawah di tengah pandemi pandemi saat ini,” ujar Legiman.
“Selain itu juga, kami selaku prajurit sudah digaji dan diperhatikan negara, dan alangkah baiknya kami membantu masyarakat yang lemah, sesuai dengan 8 wajib TNI,” sambung Danramil seraya menambahkan hasil perjualan tahu tersebut dipergunakan untuk membeli bahan dasar tahu dan biaya produksi.
Untuk itulah pria kelahiran Kelumpang, Deli Serdang, 24 November 1966 itu, mengimbau masyarakat khususnya yang ada di wilayah Koramil 05 Kolang (Kecamatan Tapian Nauli dan Sitahuis) untuk dapat memanfaatkan kehadiran pabrik tahu ini.
Karena di tengah masa pandemi COVID-19 ini banyak masyarakat yang mengeluh sulit membeli ikan atau daging karena harganya yang mahal.
“Dengan mengonsumsi satu potong tahu sudah sama gizinya dengan satu potong daging. Itu sesuai dengan penjelasan dokter. Marilah kita sama-sama manfaatkan keberadaan pabrik tahu kita ini,” terangnya.
Sementara itu menurut kedua Babinsa Koramil 05 Kolang, Kopda Herianto Siringoringo, dan Kopda Syaprianto Panggabean, sehari-harinya mereka bisa memproduksi sekitar 800 potong tahu dari 30 Kg kacang kedelai.
Sementara itu menurut A Sarumpaet, (51), warga Kolang, mengaku sangat terbantu dengan kehadiran pabrik tahu Koramil 05 Kolang. Di mana di tengah mahalnya harga ikan, mereka bisa menikmati tahu yang kaya gizi dan higienis dengan harga yang sangat murah.
Selain itu juga, kayu bakar yang digunakan untuk memasak tahu dibeli dari kayu masyarakat, dan ini saling menguntungkan.
“Bapak Koramil membeli kayu bakar masyarakat untuk memasak tahu ini seharga Rp10.00/ ikat. Sehingga masyarakat juga beruntung kayu bakarnya laku dan mendapatkan harga tahu yang murah. Kami selaku masyarakat Kolang, sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Bapak Dandim 0211/TT dan Koramil Kolang serta Babinsa yang sudah melahirkan ide kreatif ini, sehingga kami masyarakat terbantu,” ujar Sarumpaet.
Amelia Hutagalung (16) siswi yang masih duduk di bangku sekolah SMA 1 Kolang, mengaku hampir setiap hari ia disuruh ibunya untuk membeli tahu ke Koramil Kolang, karena harganya murah dan tahunya enak.
“Hampir setiap hari pak saya disuruh ibu membeli tahu ini, karena Koramil Kolang ini persis di samping sekolah kami. Memang rasa tahunya enak pak. Mudah-mudahan ke depan bisa diciptakan tahu goreng crispy dari Kolang ini dan menjadi oleh-oleh ciri khas dari Kecamatan Kolang. Dan kalau boleh kasih saran, namanya tahunya dibuat saja tahu Tentara atau tahu TNI, biar kren pak,” Amelia Hutagalung menambahkan. (red)