SNT – Petugas Perusahaan Listrik Negara (PLN) ULP Sibolga Kota memeriksa instalasi listrik di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIA Sibolga, Kamis (9/9).
Pemeriksaan instalasi listrik ini menjawab permintaan pihak Lapas, yang sebelumnya mendatangi kantor PLN, pada Rabu (8/9) kemarin.
Tak butuh waktu lama bagi petugas PLN untuk memastikan kondisi instalasi listrik yang berada di pintu masuk utama Lapas itu.
“Kalau sesuai pengamatan visual, kondisinya baik, dan pihak Lapas kita sarankan setiap ada gangguan yang menyebabkan padam, minta tolong jangan diperbaiki sendiri,” kata Yosua, petugas PLN Sibolga Kota kepada wartawan.
“Dihubungilah PLN, baik itu secara telepon 123, atau bisa dengan menggunakan aplikasi yang ada sekarang dari PLN Mobile,” sambungnya.
Sementara itu, Kalapas Klas IIA Sibolga Tapianus A. Barus menyampaikan terima kasih kepada PLN yang sudah datang dan melakukan pemeriksaan instalasi listrik tersebut.
Dia mengungkapkan, instalasi listrik di Lapas yang dipimpinnya itu, usianya memang sudah cukup tua.
Tapianus menambahkan, kedatangan petugas PLN, karena sebelumnya pihak Lapas sudah melakukan koordinasi.
“Mereka langsung datang melakukan pengecekan, khususnya yang berkaitan dengan instalasi listrik di Lapas ini yang memang sudah cukup tua. Namun setelah dicek, saat ini kondisinya baik,” jelasnya.
Sebelumnya lanjut Tapianus, pada Rabu (8/9) kemarin, petugas Lapas Sibolga juga telah melakukan penggeledahan seluruh kamar hunian di setiap blok.
Hal itu dilakukan untuk memastikan tidak ada sabotase listrik oleh warga binaan. “Sebelumnya kami juga sudah melakukan secara berkala (pemeriksaan instalasi listrik). Dengan adanya kejadian di Lapas Klas I Tangerang, kami juga sudah mengecek seluruh kamar hunian mulai dari Blok A, B, C dan D yang berkaitan dengan instalasi listriknya. Semuanya kami cek,” ungkap Tapianus.
Ditanya apa saja yang ditemukan saat pengecekan seluruh kamar hunian tersebut, ia mengungkapkan, ada ditemukan beberapa kabel listrik yang menyalahi.
“Dalam penggeledahan maupun pengecekan yang kita lakukan, kami menemukan beberapa kabel pencatutan atau pencantolan dari beberapa kabel, itu kami amankan dan kemudian diperbaiki seperti biasanya,” jelas Tapianus.
“Ada juga beberapa barang-barang yang tidak diizinkan seperti mancis, sendok yang sudah dijadikan pisau dan lain sebagainya yang bisa mengganggu keamanan di Lapas,” lanjutnya.
Tapianus juga mengungkapkan, saat ini Lapas Klas IIA Sibolga yang berkapasitas 332 orang, namun sudah dihuni sebanyak 1171 orang warga binaan.
“Artinya, Lapas kita ini sudah overkapasitas sebanyak 300 persen, sehingga kita terus berupaya untuk terus melakukan pencegahan terhadap segala bentuk gangguan keamanan,” pungkasnya. (ren)