TAPTENG – Harga beras berbagai jenis di Pasar Pandan, Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatra Utara (Sumut), naik drastis hingga 25 persen.
Sukanto pedagang sembako di Pasar Pandan kepada awak media mengatakan kenaikan harga beras sudah terjadi sejak tiga pekan terakhir.
“Harga beras yang 25 kilo jenis bintang lima sebelumnya seharga 280 ribu rupiah per sak. Sekarang menjadi 332 ribu per kilo,” katanya.
Sukanto tak mengetahui pasti penyebab naiknya harga beras. “Kalau informasi katanya daerah Jawa gagal panen. Semua jenis beras naik,” imbuhnya.
Sukanto mengatakan pembeli memang tidak berkurang. Hanya saja, sebelumnya yang membeli per sak, kini rata-rata membeli per liter, dengan ukuran 1,5 kilogram.
“Pembeli ya tetap membeli, cuma biasanya kan dia beli satu sak, sekarang beli satu liter. Kalau satu liter itu satu kilo setengah kalau di sini,” jelasnya.
Karena naiknya harga beras, Sukanto menjelaskan tidak mau membeli stok beras untuk dijual. Karena adanya informasi impor beras.
“Kami gak bisa masok banyak-banyak, lantaran ada kabar-kabar katanya mau masuk beras luar katanya. Jadi, takut juga kita kan beras kita gak laku,” tambah Sukanto.
Pria berkacamata itu menerangkan, selain beras, harga bahan pokok lainnya tidak ada mengalami kenaikan harga yang signifikan.
Ibu rumah tangga bernama Eva Lamsari yang ditemui di Pasar Pandan kepada awak media meminta pemerintah agar segera menstabilkan harga beras.
Eva mengatakan, naiknya harga beras tersebut menyulitkan mereka, karena faktor ekonomi. “Karena kan di sini banyak suaminya kan nelayan. Terasa berat kali lah. Biasanya kan terjangkau, sekarang sudah naik harga beras. Kalau bisa ya pemerintah menstabilkan lagi lah harga beras,” pintanya. (ren)