Belasan Rumah Warga Hajoran Tapteng Rusak Diterjang Gelombang Pasang 

IMG 20251020 133703
Foto: Salah satu rumah warga di atas laut di Kelurahan Hajoran, Pandan, Tapteng, miring setelah diterjang gelombang pasang. 

TAPTENG – Gelombang pasang akibat cuaca ekstrem melanda Kelurahan Hajoran, Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatra Utara (Sumut), Senin (20/10/2025).

Informasi dihimpun, bencana tersebut mengakibatkan 16 rumah warga di atas laut mengalami rusak ringan dan sejumlah warga lainnya terpaksa mengungsi.

Bacaan Lainnya

“Kejadiannya sekira pukul 01.00 WIB, dini hari. Tidak ada korban jiwa, tetapi barang-barang milik warga terpaksa dievakuasi,” kata Bahar Simanullang, warga link IV, Hajoran, Senin siang.

Bahar menjelaskan, kejadian ini merupakan efek pancaroba yang mengakibatkan cuaca ekstrem dan berawal sejak September lalu.

“Prediksi nelayan di sini, inilah puncaknya untuk tahun ini. Kami menyebut ini Musim Barat. Ketinggian gelombang laut diperkirakan hingga mencapai 3 meter,” katanya.

Khusus di Lingkungan IV, totalnya ada 5 rumah yang mengalami kerusakan. Ada yang dapurnya rusak, ada pula rumah yang miring dihantam ombak.

Dia mengungkap, akibat kejadian tersebut, 4 kepala keluarga (KK) di lingkungan IV terpaksa mengungsi bersama warga lainnya. Sementara barang-barangnya dievakuasi ke rumah kerabat.

Sementara itu, 20 unit bagan pancang milik nelayan di Kelurahan Hajoran juga mengalami kerusakan akibat badai disertai gelombang pasang.

“Secara keseluruhan (20 unit) bagan pancang tersebut tidak dapat beroperasi lagi. Ada yang roboh, dan ada pula yang miring,” katanya.

Bahar Simanullang berharap, pemerintah daerah memberi perhatian dan solusi untuk warga nelayan di Kelurahan Hajoran.

“Memang, kejadian ini merupakan hal yang biasa, tetapi kalau bisa ada upaya antisipasi terhadap bencana,” katanya.

Pascakejadian, sekira pukul 6.00 WIB, petugas BPBD dan Satpol PP Tapteng sudah datang ke lokasi kejadian dan ikut berpartisipasi melakukan evakuasi barang-barang milik korban.

Camat Pandan, Syarifullah yang dikonfirmasi terpisah menjelaskan, pihaknya saat ini masih melakukan pendataan di lapangan sehingga belum dapat memberikan informasi lengkap.

“Info awal, ada 16 KK yang bermukim di atas laut, rumahnya rusak akibat bencana tersebut. Sejumlah warga mengungsi di balairung. Sampai saat ini, kondisi alam masih belum bersahabat, cuaca masih mendung,” Syarifullah menambahkan. (ren)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *