TAPTENG – Dinas Sosial Kabupaten Tapanuli Tengah (Dinsos Tapteng) Sumatra Utara, menyalurkan 16 paket bantuan pangan kepada korban terdampak musibah gelombang pasang di Kelurahan Hajoran, Kecamatan Pandan, Senin (20/10/2025).
Plt Kadis Sosial, Mariati Simanullang, 16 paket bantuan tersebut terdiri masing-masing, beras 30 kg, mie instan, telur ayam dan makanan cepat saji.
“Informasi yang masuk ke kita tadi pagi, jumlah korban tercatat 14 kepala keluarga (KK). Kemudian, data terupdate menjadi 16 KK,” kata Mariati Simanullang kepada wartawan di sela pemberian bantuan.
Mariati menyebut, para korban saat ini mengungsi di balairung, nanti malam mereka akan tidur di gedung sekolah dan sebagian lainnya di tenda pengungsian yang sudah disiapkan BPBD Tapteng.
Camat Pandan, Syarifullah, berharap kepada warga yang bermukim di atas laut untuk siaga bencana. Jangan terlalu santai, tetap waspada dan jangan lengah, karena bencana ini tidak bisa diprediksi kapan terjadi.
Lurah Hajoran, Gabe Panggabean mengatakan, berdasarkan informasi dari warga, gelombang pasang menerjang kawasan pemukiman penduduk di atas laut sekitar pukul 02.00 WIB dini hari.
“Pascakejadian, kita bersama warga begadang, tidak tidur, karena sebagian rumah warga sudah dimasuki gelombang pasang air laut,” kata Gabe.
Sekira pukul 06.00 WIB, pihaknya langsung berkoordinasi dengan BPBD, Dinsos dan Kepolisian untuk bersama-sama membantu warga yang terdampak.
“Termasuk mengevakuasi barang-barang dari dalam rumah warga. Mudah-mudahan tidak ada rumah warga yang rusak berat, umumnya rusak ringan,” katanya.
Akibat bencana ini, beberapa rumah yang lantai terbuat dari kayu sudah terbawa air laut, ada juga rumah yang sudah miring, dan sebagian lagi atap rumah terbawa air.
Kepala BPBD Tapteng, Rahman Husein Siregara diwakili Erianto Tambunan, menjelaskan, pihaknya langsung bergerak begitu mendapat informasi kejadian.
“Kita langsung bergerak melakukan evakuasi barang berharga milik warga yang terdampak. Begitu pula terhadap masyarakat lansia juga kita bantu dan kita amankan,” kata Erianto Tambunan.
Sementara itu, pihaknya juga sudah menyiapkan 3 tenda pengungsian untuk siaga malam nanti. Apabila rumah warga tidak nyaman ditempati akibat gelombang pasang yang bisa muncul setiap saat.
“Karena kita kan tidak bisa memprediksi kapan gelombang pasang ini akan berakhir, makanya kita akan selalu siaga di lokasi bencana ini,” katanya. (ren)







