Tapteng – Karena kondisinya bertambah parah, bayi penderita pembengkakan pembuluh darah di leher dan kepala bernama Wahyuni Aritonang, dibawa ke IGD RSUD Pandan, Senin, September 2018 sekitar pukul 18.00 WIB.
Dengan menggunakan mobil ambulans, bayi perempuan berusia 4 bulan yang merupakan warga Dusun III Desa Mombang Boru, Kecamatan Sibabangun, Kabupaten Tapanuli Tengah itu dibawa oleh kedua orangtuanya, Frenki Aritonang (34) dan Dewi Sartika Hutauruk (28).
“Buat keluarga yang lain untuk menunggu di luar saja ya, agar di dalam tidak ramai kali,” himbau seorang dokter yang menangani Wahyuni.
Seperti diberitakan sebelumnya, penyakit Wahyuni muncul pada 2 pekan kelahirannya. Gejala awalnya demam tinggi, kemudian bagian kepala serta leher belakangnya mulai membengkak.
Sebelumnya dia sempat dirawat di RSUD Pandan. Setelah kondisinya sempat membaik, pihak keluarga kemudian memutuskan merawat Wahyuni di rumahnya.
Padahal saat itu dokter menyarankan agar Wahyuni dibawa ke rumah sakit yang lebih memadai di Kota Medan. Namun karena himpitan biaya, Wahyuni tetap dirawat seadanya di rumahnya.
Sebab ayah bayi malang ini memang hanya seorang buruh lepas dan belum terdaftar sebagai peserta BPJS kesehatan.
Hingga belakangan pembengkakan itu kembali kambuh. Karena kondisinya itu, Wahyuni terpaksa memakai daun pisang saat berbaring. Namun pembekakan tersebut malah melepuh.
Pihak keluarga berharap adanya uluran tangan pemerintah dan dermawan. Frenki dan istri kini sudah membuka rekening di Bank BRI dengan nomor rekening: 5373-01-007871-53-1, a/n Dewi Sartika Hutauruk, BRI Unit Sibabangun, Sibolga.
“Kami sangat mengharapkan bantuan dari pemerintah dan donator, semoga anak kami bisa dirawat dan mendapatkan perobatan yang layak,” harap Frenki. (ril/WA)