Sibolga – Kandace Pakpahan (65), seorang ibu-ibu “parengge-rengge” (pedagang sayuran di pasar,red), warga Jl Rajawali, Kelurahan Aek Habil, Kecamatan Sibolga Selatan, digotong ke rumah tetangganya.
Selain karena dalam kondisi sakit, rumah yang ditinggalinya pun sudah reot dan nyaris ambruk. Inisiatif itu dilakukan beberapa warga yang merasa iba akan keadaan janda beranak tiga itu.
“Kebetulan kami lewat dan mendapat kabar ada seorang Ibu boru Pakpahan yang terpaksa dipindahkan karena kondisi rumahnya yang tidak layak huni lagi. Dan kami pun mampir melihatnya, karena kebetulan semarga pula,” kata M Pakpahan, Jumat malam, 5 Oktober 2018.
Diungkapkan, inisiatif itu dilakukan sebagai solusi perawatan sementara sebelum Kandace dibawa berobat lanjutan (rujukan) ke rumah sakit.
“Dia memang sudah terdaftar sebagai peserta BPJS kesehatan dari pemerintah kota. Kemarin waktu pertama sakit sudah dibawa berobat ke RSUD Sibolga. Kemudian sakit lagi, sekarang mengurus rujukannya,” katanya.
Menurut M Pakpahan, ekonomi keluarga Kandace juga tergolong tidak mampu. Ketiga anaknya hanya buruh harian lepas dan penarik becak.
Itu sebabnya rumah tersebut tak mampu diperbaiki. Karena itu diharapkan kiranya Pemerintah Kota Sibolga melalui dinas sosialnya dapat membantu memperbaiki rumah keluarga Kandace.
“Untuk itulah kami juga mengharapkan bantuan dari Pemko Sibolga agar bisa membantu atau merehab rumahnya, supaya layak ditempati,” harapnya.
Sebelumnya, Kandace yang ditinggal mati suaminya itu sehari-hari berjualan di pasar. Namun sejak kondisi kesehatannya memburuk, ia tidak dapat beraktivitas lagi. Ia hanya mengharapkan penghasilan anaknya yang pas-pasan. (Red)