Tapanuli Tengah – SMA Negeri 1 Matauli Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Provinsi Sumatera Utara menjadi salah satu lokasi pelaksanaan Science Film Festival 2018, Selasa (30/10). Tema yang diangkat adalah “Revolusi Pangan Menghadapi Tahun 2050”.
Festival sudah dilaksanakan sejak tanggal 23 Oktober lalu dan berakhir pada 13 November nanti. Ada 42 kabupaten/kota di Indonesia yang menjadi pesertanya. Diantaranya Aceh, Denpasar, Bandung, Bangka, Batam, Bogor, Cikarang, Cianjur, Denpasar, Jakarta, Jambi, Jayapura, Karangayar, Klaten, Kupang, Magelang, Makassar, Malaka, Malang, Manado, Manggarai Barat, Maumere, dan Medan.
Kemudian, Meulaboh, Palembang, Pekalongan, Salatiga, Samarinda, Sidoarjo, Soe, Sorong, Sumedang, Surabaya, Tangerang, Tapanuli Tengah, Toba Samosir, Tobelo, Tomohon, Waibakul, Waingapu, dan Yogyakarta.
Panitia penyelenggara Elizabeth Soegiharto dalam siaran persnya menjelaskan, festival ini menyoroti tantangan mengurangi gas rumah kaca, serta memperkenalkan tema yang diangkat kepada anak-anak di kawasan Asia Tenggara, Asia Selatan, Afrika dan Timur Tengah.
“Festival kali ini berupaya menjelaskan resiko lingkungan yang terkait dengan perilaku konsumen pangan, serta solusi-solusi potensial masa depan dengan cara yang menyenangkan dalam permainan dan mudah dipahami,” katanya.
Ia menjelaskan, Goathe Institut ini singgah di Indonesia untuk yang ke-9 kalinya. Total pengunjungnya hampir satu juta di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri berkisar 80 ribu orang.
Terpisah, Kepala SMA Negeri 1 Matauli Pandan Murdianto mengharapkan even ini dapat menjadi ajang untuk menambah wawasan para siswa yang lahir menjadi generasi milenial. Khususnya untuk memahami perubahan dalam revolusi pangan di dunia.
”Manfaatkan kesempatan yang langka ini sebagai sumber pengetahuan untuk melakukan eksperimen-eksperimen sains ke depannya,” kata Murdianto. (ril)