Sumut – Beberapa hari lalu ada sebuah video yang sempat viral tentang seorang ibu rumah tangga yang menangis histeris karena mengaku kehilangan anak di Jalan Ringroad Simpang Pemda, Medan, Sumatera Utara.
Video tersebut berdurasi 6.26 menit dan tersebar di media sosial, baik facebook dan grup WhatsApp. Sehingga membuat heboh warga kota Medan.
Namun setelah video tersebut viral, ibu rumah tangga tersebut akhirnya meminta maaf kepada warga kota Medan.
Dalam sebuah video itu, ia minta maaf yang telah menimbulkan keresahan.
“Saya mohon maaf mengenai kejadian yang lewat. Karena salah paham. Sebenarnya anak saya jalan sendiri. Jadi berkat bantuan kawan-kawan, anak kembali ketemu. Jadi tidak ada penculikan. Saya mohon maaf,” ungkapnya.
Peristiwa IRT yang mengaku anaknya diculik pada Rabu (31/10) silam. Saat itu seorang warga Boru Sinaga menyaksikan pengakuannya.
“Jadi kalau yang saya tahu, saat itu ibu itu membonceng anaknya lalu diturunkannya lah anaknya ini di Apotek karena mereka ada keperluan untuk membeli obat. Usai dari sana, si ibu ini bilang sama anaknya, tunggu di sini ya, mamak mau ngisi minyak di pom bensin,” ujar Boru Sinaga saat dihubungi wartawan, Kamis (1/11).
Kasus mencuatnya isu penculikan terhadap anak beredar luar di media sosial belakangan ini. Sehingga menimbulkan kecemasan masyarakat Sumut.
Secara nasional, Polri menegaskan bahwa isu itu hanya informasi bohong atau Hoax. Polisi belum menerima informasi atau laporan dari masyarakat terkait isu tersebut.
Terpisah, Kasat Reskrim Polrestabes Medan, AKBP Putu Yudha menegaskan pihaknya akan menindak tegas para pelaku penyebar berita hoax. Ia minta agar warga terlebih dahulu mengecek kebenaran informasi yang diterima.
“Pelaku-pelaku penyebar berita hoax akan kami tindak tegas. Kami dari Polrestabes Medan sangat serius menanggapi maraknya berita hoax yang sering beredar di medsos. Apabila ada orang yang menyebar berita hoax, akan kami cari dan kami tangkap pelakunya,” tegasnya, Jumat (2/11).
sumber: tribratanews