Sibolga – Saat menggerebek Nauli Game di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Pasar Baru, Kecamatan Sibolga Kota, Sumatera Utara, Jumat (8/3/2019), Walikota Sibolga Syarfi Hutauruk melihat kertas yang sebelumnya ditempel di dinding bangunan Nauli Game berisikan himbauan (Pengumuman,red).
Pengumuman dari Nauli Game itu berisikan pemberitahuan kepada pengunjung, bahwa terhitung mulai tanggal 8, 9 dan 10 Maret 2019 Nauli Game akan tutup lebih awal.
Berikut bunyi tulisan dalam surat pengumuman tersebut:
1.Diberitahukan kepada pengunjung Nauli Game, bahwa selama tiga hari tanggal 8,9 dan 10 Maret 2019, Nauli Game tutup lebih awal pukul 18.00.
2.Dan untuk tanggal 8 Maret 2019, Nauli Game buka setelah selesai Sholat Jumat.
3.Dan selama 3 hari diharapkan pengunjung Nauli Game masuk melalui pintu belakang Nauli Game.
Namun, belum diketahui, kenapa kemudian ada aturan tersebut, dan bahkan minta pengunjung masuk dari pintu belakang.
Sebelumnya diberitakan, Walikota Sibolga menggerebek Nauli Game tersebut, Jumat (8/3/2019). Penggerebekan didampingi Sekda, pimpinan OPD, camat dan lurah, usai melepas pawai ta’aruf MTQ 2019 tingkat kecamatan dari depan kantor Camat Sibolga Kota.
Syarfi pun kaget melihat keberadaan beberapa mesin Jackpot dan mesin game tembak ikan di lokasi yang selama ini diduga digunakan untuk aktivitas perjudian dengan modus game ketangkasan.
Dia kemudian meminta pihak pengelola Nauli Game untuk menunjukkan izin usahanya. Beberapa orang yang berada di lokasi itu terlihat panik melihat kedatangan rombongan Walikota.
“Siapa yang punya ini, mana izinnya, sampai jam berapa buka ini. Ini sudah banyak orang yang protes, bahkan sudah ada yang mau demo, ini suasana mau pemilu, saya minta jangan membuat kegaduhan, ini mesin judikan?” tanya Syarfi kepada dua orang laki-laki di tempat itu.
Tak menunggu lama, seorang laki-laki pun datang seraya menunjukkan izin usaha Nauli Game kepada Walikota.
Syarfi menjelaskan bahwa izin usaha Nauli Game adalah usaha arena permainan anak-anak atas nama pemilik Hotman Bastian Siregar. Namun, sayangnya izin yang diberikan bertolak belakang dengan keadaan sebenarnya.
“Nauli Game ini izinnya sudah mati, pemiliknya atas nama Hotman Bastian Siregar, orangnya bukan di sini tapi di Siantar. Izinnya untuk permainan anak-anak, tapi isinya ada tiga unit mesin Jackpot. Mesin Jackpot ini untuk judi kan?,” sebutnya.
Dia menambahkan, di ruangan itu juga ada 6 unit mainan judi yang lebih canggih dari Jackpot. “Ada itu tiga lagi, tapi saya kurang hafal apa namanya itu, tapi ini semua mesin ketangkasan untuk judi,” imbuhnya.
Dia kemudian meminta ke pihak pengelola untuk menghentikan aktivitas Nauli Game. Bila tetap beroperasi, Syarfi mengaku tak segan-segan untuk mengangkut semua peralatan mesin dari lokasi itu.
“Mesin yang ada kalau perlu dijual ke Medan sana, karena ini sudah meresahkan masyarakat Kota Sibolga, mengganggu perekonomian masyarakat, jadi saya minta ini ditutup, cari usaha yang lain saja, soal izin akan kita permudah,” tuturnya.
Syarfi juga mengaku tak gentar menghadapi seandainya ada pihak yang membekingi Nauli Game, demi kepentingan masyarakat. (snt)