SmartNews, Sibolga – Keributan terjadi di komplek Masjid Agung Sibolga di Jalan S Parman, Kelurahan Pasar Belakang, Kecamatan Sibolga Kota, Kota Sibolga, Rabu (8/5/2019).
Keributan diduga dipicu aksi perebutan lahan untuk lapak jualan pedagang musiman antara sejumlah pemuda dengan salah satu kelompok organisasi kemasyarakatan (Ormas).
“Kelompok pemuda setempat yang terpicu amarahnya, sempat melemparkan rambu yang menghalangi jalan di lokasi tersebut,” kata Idil Fitri Tanjung (54), tokoh masyarakat Pasar Belakang.
Idil Fitri menjelaskan, sebelum terjadi keributan, terlihat dua kelompok orang yang sedang berkumpul. Maka kuat dugaan, keributan tersebut dipicu aksi rebutan lapak untuk pedagang musiman dan lahan parkir di komplek Masjid Agung.
Dia berharap pemerintah Kota Sibolga jangan tutup mata dengan hal ini. Karena momen seperti ini sudah jelas dimanfaatkan menjadi ajang bisnis oleh salah satu ormas untuk mencari keuntungan.
Harusnya pemerintah yang melaksanakan bazar ramadhan, bukan Ormas atau OKP. Menurut dia, bazar ramadhan itu biasanya menyajikan makanan atau takjil untuk berbuka puasa, bukan untuk jualan pakaian.
“Wajar masyarakat Pasar Belakang marah, karena mereka juga terganggu dengan aktivitas ini. Bahkan, orang beribadah pun jadi terganggu. Harapan saya, jangan ini jadi ajang bisnis,” sebutnya.
Dia menambahkan, setiap tahun ada tiga agenda penting yang selalu menjadi ajang rebutan untuk lapak pedagang musiman, seperti, Hari Jadi Sibolga, Ramadhan Fair, Natal dan Tahun Baru.
Terpisah, Ketua LSM Sekoci, Domenius Hasibuan, menyatakan sudah berulangkali menyampaikan, bahwa pengadaan pasar musiman di Kota Sibolga harus ditertibkan karena tidak memiliki dasar hukum yang jelas.
Apalagi ada patokan harga lapak untuk setiap pedagang yang menempati lapak jualan, tetapi ternyata kutipan untuk lapak jualan ini tidak ada memberikan kontribusi bagi pemasukan kas pendapatan asli daerah (PAD) Kota Sibolga.
“Jadi kita tidak tahu siapa yang memberikan izin dan siapa pula yang bertanggungjawab,” ungkap Domenius.
Sementara itu, Camat Sibolga Kota, Mardi Tanjung yang dihubungi wartawan via pesan WhatsApp, Rabu malam mengatakan, pihaknya belum menerima laporan atas peristiwa tersebut.
“Saya belum dapat laporan mengenai ini, besok saya panggil lurah untuk konfirmasi masalah ini biar dak simpang siur tks,” tulis Mardi Tanjung. (snt2/dom)