Peringatan Pekan ASI Sedunia 2019 di Tapanuli Tengah

pekan asi sedunia
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) Nursyam, S.K.M, M.Kes membuka secara resmi sosialisasi dalam rangka memperingati Pekan Air Susu Ibu (ASI) Sedunia tahun 2019 di RSUD Pandan, Rabu (7/8/2019).

SmartNews, Pandan – Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) Nursyam, S.K.M, M.Kes membuka secara resmi sosialisasi dalam rangka memperingati Pekan Air Susu Ibu (ASI) Sedunia tahun 2019 di RSUD Pandan, Rabu (7/8/2019).

“Pekan ASI Sedunia atau World Breastfeeding Week diperingati setiap tahun mulai 1 hingga 7 Agustus. Pekan ASI Sedunia ini merupakan cara WHO dan UNICEF mendukung ibu menyusui di seluruh dunia. Misinya adalah memperjuangkan pemenuhan hak anak atau bayi akan kebutuhan air susu ibu hingga berusia 24 bulan atau lebih,” kata Nursyam dalam sambutannya.

Bacaan Lainnya

Pekan ASI Sedunia tahun ini mengangkat tema ‘Global, Empower Parents Enable Breasfeeding’. Tema ‘Nasional di Indonesia adalah Ayah dan Ibu Kunci Keberhasilan Menyusui’.  “Ayo dukung ibu sukses menyusui,” sambung Nursyam.

Dia menjelaskan bahwa menyusui adalah salah satu investasi terbaik untuk kelangsungan hidup dan meningkatkan kesehatan, perkembangan sosial ekenomi individu dan bangsa.

“Meningkatkan praktik menyusui secara optimal sesuai rekomendasi dapat mencegah lebih dari 823.000 kematian anak dan 20.000 kematian ibu setiap tahun,” jelasnya.

Lanjutnya, aksi bersama diperlukan untuk mencapai sasaran World Health Assembly (WHA), yaitu minimal 50% pemberian ASI Eksklusif selama 6 bulan tahun 2025.

“Keberhasilan menyusui merupakan upaya bersama yang membutuhkan informasi yang benar dan dukungan kuat untuk menciptakan lingkungan yang memungkinkan ibu dapat menyusui secara optimal. Meskipun menyusui adalah keputusan ibu, namun menyusui akan lebih baik dengan dukungan kuat dari para ayah, keluarga, teman, tempat kerja, dan masyarakat,” imbuhnya.

Katanya lagi, bahwa pekan ASI Sedunia tahun 2019 difokuskan pada kebijakan dan peraturan tentang perlindungan sosial orangtua, tempat kerja ramah orangtua, dan norma sosial kesetaraan gender.

“Dalam rangka Pekan ASI Sedunia tahun 2019 ini, seluruh pihak turut berperan serta dalam upaya memperdayakan keluarga, terutama ayah dan ibu agar ibu dapat menyusui sesuai rekomendasi pemberian makan bayi dan anak. Dalam menyusui, status gizi ibu menyusui perlu mendapat perhatian khusus. Jika ibu menyusui, kondisi gizinya kurus maka ini akan mempengaruhi kecukupan ASI yang dibutuhkan oleh bayi, akibatnya makin lama ibu menyusui tersebut akan mengalami gizi yang semakin buruk. Untuk itu, perlu adanya dukungan kepada ibu menyusui untuk memberikan ASI sampai usia 2 tahun karena dengan mendukung setiap ibu berhasil menyusi akan berkontribusi pada pencegahan stunting, sehingga dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia dimasa mendatang,” paparnya.

Dijelaskannya, bahwa selaras dan mendukung visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Tapteng yang tertuang dalam RPJMD Kab. Tapteng tahun 2017-2022, juga dalam rangka Pekan ASI Sedunia tahun ini.

“Maka Dinas Kesehatan Tapteng melakukan rangkaian kegiatan, meliputi sosialisasi, pemberian sertifikat lulus ASI eksklusif bagi pejuang-pejuang ASI serta pemilihan duta ASI Tapteng tahun 2019,” ujarnya.

“Diharapkan dengan melaksanakan berbagai kegiatan pekan ASI Sedunia tahun ini, kita dapat mengkampanyekan tentang pentingnya menyusui dan melakukan aksi bersama untuk mencapai Sustainable Developmen Goals (SDGs) pada tahun 2030,” sambungnya.

Sebelumnya, Kabid Kesmas Winda Darpiannur, M.Kep Ns Sp Kep An melaporkan bahwa meyusui adalah satu invenstasi terbaik untuk kelangsungan hidup dan meningkatkan kesehatan, perkembangan sosial serta ekonomi individu dan bangsa. Meskipun angka inisiasi menyusui secara global relatif tinggi, namun hanya 40% dari semua bayi di bawah 6 bulan yang mendapatkan ASI Ekskusif, dan 45% yang mendapatkan ASI sampai usia 24 bulan.

“Dibutuhkan perlindungan sosial orang tua yang adil gender terkait dengan menyusui, sangat penting. setiap minggu pertama bulan Agustus setiap tahun diperingati sebagai “World Breastfeeding Week” atau “Pekan ASI Sedunia” untuk meningkatkan kesadaran semua pihak tentang pentingnya ASI bagi bayi, sehingga ibu menyusui perlu memperoleh dukungan dari semua pihak,” kata Winda Darpiannur yang didampingi oleh Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Ernita Naibaho, S.Gizi.

kadis kesehatan

“Tujuan dilaksanakannya pekan ASI ini adalah untuk meningkatkan kesadaran semua pihak tentang pentingnya ASI bagi bayi sebagai salah satu upaya untuk mencegah terjadinya kekurangan gizi terutama dimasa dua tahun pertama kehidupan,” pungkasnya.

Kegiatan memperingati Pekan ASI Sedunia ini dilakukan sejak tanggal 1 hingga 7 Agustus 2019 secara serentak di Puskesmas wilayah kerja Dinas Kesehatan Tapteng dan Kegiatan Penyuluhan kepada ibu-ibu menyusui tentang makanan gizi seimbang, serta penyuluhan tentang pemberi makan bayi dan anak (PMBA).

Sosialisasi pentingnya ASI bagi bayi dan ibu serta peran dukungan keluarga dalam rangka keberhasilan menyusui disampaikan oleh narasumber dr. Fadly Syahputra, M Ked, Sp.A.

Diakhir acara, Kadis Kesehatan Tapteng, Kabid Kesmas, dan Dokter Spesialis Anak dari RSUD Pandan (dr. Fadly Syahputra, M Ked, Sp.A) menyerahkan sertifikat ASI eksklusif kepada bayi usia lebih dari 6 bulan dan pemilihan duta ASI Tapteng tahun 2019.

Peserta kegiatan ibu menyusui sebanyak bayi 20 orang, pendamping ibu menyusui 20 orang. Puncak acara ini dilaksanakan Rabu (7/8/2019) di Aula RSUD Pandan. (ril)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *