SmartNews, Tapteng – Pascabom bunuh diri yang terjadi di Polrestabes Medan pada, Rabu 13/11/2019) pagi, Polres Tapanuli Tengah (Tapteng) langsung memperketat pengamanan di piket penjagaan. Bahkan petugas jaga diperlengkapi senjata laras panjang, dan menggunakan rompi anti peluru.
Pada hari kedua pascaledakan bom di Polrestabes Medan, sistim pengamanan yang ketat di Mapolres Tapteng terus diberlakukan.
Pantauan wartawan, Kamis (14/11/2019) di piket penjagaan Polres Tapteng, sejumlah warga yang datang hendak mengurus Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) menjalani pemeriksaan.
Bahkan, isi bagasi sepeda motor yang dikendarai warga diperiksa.
Kapolres Tapteng, AKBP Sukamat melalui Kabag Humas, Iptu Rensa Sipahutar mengatakan, masyarakat yang datang dari beberapa daerah di Tapteng untuk mengurus SKCK akan dilakukan sterilisasi sebelum memasuki Mapolres Tapteng.
“Tamu yang datang ke Mapolres Tapteng, bawaannya di periksa, seperti bagasi kereta dibuka, kemudian ditanyakan untuk keperluan apa, jika untuk pengurusan SKCK, itu yang diperiksa KTP, KK, dan syarat-syarat lain yang ditetapkan oleh Satuan Intel Polres Tapteng,” ungkap Iptu Rensa kepada wartawan.
Hingga saat ini, kata Rensa, situasi Mapolres Tapteng masih aman dan kondusif dalam pengurusan SKCK.
“Sampai detik ini, masih aman dan kondusif, dan sesuai dengan laporan Intelejen, belum ada ditemukan yang mencurigakan,” ujarnya.
Dia mengatakan, kurun waktu tiga hari, sebanyak 56 orang telah datang untuk pengurusan SKCK, mulai dari kecamatan Manduamas sampai dengan kecamatan Sibabangun, Tapteng.
“Yang mengurus SKCK selama waktu kurun tiga hari, sudah sebanyak 56 orang, dan untuk biaya pengurusan sesuai dengan peraturan untuk negara itu, sebesar Rp 30 ribu,” pungkasnya. (Ist)