SmartNews, Tapteng – Bupati Tapanuli Tengah Bakhtiar Ahmad Sibarani mengatakan akan segera meresmikan Jembatan Hamzah Al Fansuri yang menghubungkan Desa Bungo Tanjung, Kinali dan Ujung Batu.
Jembatan berbiaya Rp. 52 Miliar yang berada di Kecamatan Barus itu akan diresmikan pada Selasa, 31 Desember 2019.
“Rencana semula Jembatan ini akan diresmikan hari Senin (30/12). Tetapi atas saran dari Tokoh Masyarakat kita undurkan menjadi hari Selasa (31/12) pukul 13.00 WIB,” ungkap Bakhtiar Sibarani kepada wartawan, Jumat (27/12/2019).
Jembatan termegah di Tapteng ini akan diresmikan langsung oleh Bupati Tapanuli Tengah Bakhtiar Ahmad Sibarani, sekaligus penabalan nama.
“Saya sendiri yang akan meresmikannya. Namanya Jembatan Termegah Barus,” ungkap Bakhtiar.
Menurut Bupati Tapteng, pemberian nama Jembatan Hamzah Al Fansuri untuk menghormati seorang ulama dan sastrawan yang hidup pada abad ke 10 Hijriah yang merupakan putra kelahiran Barus.
Sementara itu, Plt Kadis PUPR Tapanuli Tengah, Johannes Saruksuk menjelaskan, jembatan Barus ini akan menghubungkan Desa Bungo Tanjung, Kinali dan Ujung Batu.
“Ada tiga desa yang akan terbuka aksesnya dilalui kenderaan roda empat dengan selesainya jembatan ini. Sebelumnya ke tiga desa ini hanya bisa dilalui kenderaan roda dua melalui Jembatan Rambing (Gantung).
Panjang jembatan 100 meter dengan lebar 10 Meter,” jelas Johannes Saruksuk saat meninjau persiapan akhir jelang peresmian Jembatan Al Fansuri.
Jembatan Hamzah Al Fansuri Barus
“Biaya pembangunan Jembatan ini sebesar Rp 52 Miliar dan dibangun dengan rangka baja. Sumber pendanaannya dari Dana Bantuan Keuangan Provinsi (BKP),” ungkapnya.
Diharapkan selain bisa mendongkrak roda perekonomian tiga desa yang dihuni sekitar 3.000 jiwa, Jembatan Barus tentunya menjadi Ikon Kabupaten Tapanuli Tengah khususnya Kota Barus.
Penamaan nama Jembatan Hamzah Al Fansuri juga dinilai tepat, lantaran Barus merupakan Kota Religi dan sudah ditetapkan sebagai Titik Nol Peradaban Islam Nusantara yang diresmikan Presiden RI Joko Widodo pada Maret 2017 lalu.
Hamzah al-Fansuri, ulama dan penyair asal Kota Barus ini, dianugerahi Bintang Budaya Parama Dharma, yang diserahkan Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono dalam acara penganugerahan Bintang Maha Putera, dan Tanda Jasa di Istana Negara pada hari Selasa, tanggal 12 Agustus 2013. (red)