SmartNews, Tapanuli – Sejak merebaknya Covid-19 di Indonesia, menimbulkan berbagai persoalan yang berdampak pada kesehatan manusia. Begitupun dengan nasib pekerjaan seseorang, berbagai keluhan mulai berdatangan yang hampir dirasakan oleh para pekerja.
Salah satunya para penarik becak motor (betor) di Kabupaten Tapanuli Tengah yang mulai mengeluh terkait dampak penyebaran Covid-19 ini.
Penarik betor bermarga Sihotang warga Sibuluan, Kabupaten Tapteng, saat ditemui hendak bekerja, mengungkapkan, bahwa penghasilannya menurun drastis akibat sepinya penumpang, Rabu (1/4/2020).
“Sepi kali sekarang sewa, bisanya sehari dapat Rp. 80-100 ribu. Tapi sekarang paling kencang Rp. 30-40 ribu saja,” keluhnya.
Bagaimana tidak, penyebaran Covid-19 ini membuat pemerintah melakukan upaya-upaya penanganan dengan memberikan imbauan kepada masyarakat agar tidak beraktivitas keluar rumah.
Selain sepinya penumpang, Sihotang juga mengaku khawatir akan penularan Covid-19 tersebut.
“Takut juga kalau pas bawa penumpang, bisa aja tertular sama kita. Takutnya lagi kalau pulang ke rumah malah kena keluarga semua. Tapi ya mau gimana lagi, kalau enggak narik apalah nanti mau dimakan,” ungkapnya.
Memang imbauan pemerintah juga mengharuskan masyarakat agar menghindari kegiatan berkumpul-kumpul, guna mengantisipasi penularan Covid-19 yang tidak pernah diketahui asalnya. Bisa jadi dari orang-orang sekitar, untuk itu perlu adanya social distancing atau menjaga jarak sosial dengan orang lain.
Hal senada juga dikatakan penarik betor lain bermarga Lumban Batu, dirinya mengaku bahwa hampir dua pekan ini penghasilannya menurun drastis.
“Enggak ada sewa, sepi kali pun. Inilah mungkin gara-gara virus corona itu,” katanya.
Selanjutnya, para penarik betor berharap kepada Pemerintah Daerah, agar memperhatikan nasib mereka.
“Semogalah virus corona ini cepat berlalu dan pemerintah juga memperhatikan nasib kami parbecak ini,” tambahnya. (ericdamanik)