OTG Terkait Covid-19 Meningkat, Bupati Tapteng Gelar Rapat

WhatsApp Image 2020 05 26 at 22.13.45
Bupati Tapteng, Bakhtiar Ahmad Sibarani Didampingi Wakil Bupati, Darwin Sitompul Pimpin Rapat Kerja Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease (Covid-19) Kabupaten Tapanuli Tengah, di Ruang Rapat Cenderawasih Kantor Bupati Tapteng di Pandan, Selasa (26/05/2020).

SmartNews, Tapanuli – Bupati Tapteng, Bakhtiar Ahmad Sibarani menegaskan pentingnya kerjasama dalam mengantisipasi dampak kenaikan Orang Tanpa Gejala (OTG) terkait Covid-19 di Kabupaten Tapanuli Tengah.

Penegasan itu disampaikan Bupati Bakhtiar Ahmad Sibarani dalam rapat kerja Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease (Covid-19) Kabupaten Tapanuli Tengah, di Ruang Rapat Cenderawasih Kantor Bupati Tapteng di Pandan, Selasa (26/05/2020).

Bacaan Lainnya

“Kita harus segera mengambil tindakan tegas dalam mengantisipasi dampak dari kenaikan OTG dalam beberapa hari ini di Kabupaten Tapanuli Tengah,” ujar Bakhtiar Ahmad Sibarani mengawali sambutannya.

“Saya mendapat informasi bahwa Pantai Binasi dan beberapa objek wisata lainnya dipenuhi pengunjung. Sampai-sampai jalan pun macet, tentu ini sangat mengkhawatirkan,” sambung Bakhtiar.

Bupati menambahkan, jika di antara kerumunan pengunjung itu ada yang terkena Covid-19, tentu dapat menularkan kepada orang lainnya.

“Kita harus segera mengambil tindakan, melalui rapat ini, kami minta kepada kita yang hadir dalam rapat ini agar dapat memberikan masukan. Mengingat OTG di daerah kita saat ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan,” ungkapnya.

Dalam rapat tersebut, Dandim 0211/TT, Letkol Inf. Dadang Alex menyampaikan bahwa dalam momen lebaran tahun ini, memang banyak masyarakat luar daerah yang datang ke Tapteng.

“Memang saya juga menyaksikan sepanjang jalan dari Sibolga sampai Kalangan. Jalanan cukup padat, begitu juga dengan objek wisata lainnya,” kata Dadang Alex.

“Bagaimana cara kita mencegah mereka. Menurut pengalaman yang saya ketahui, penjaga pos yang ada di perbatasan harus bekerja ekstra ketat. Apabila ada yang masuk ke Tapanuli Tengah harus perlu menanyakan apa tujuan mereka datang,” tambah Dadang.

Dandim berpendapat, bagi warga luar daerah yang datang ke Tapteng penting untuk dipertanyakan tujuannya apa.

“Apakah ada urusan penting atau hanya liburan. Karena apabila keramaian ini kita bubarkan, bisa saja akan memancing kerusuhan. Sebab, mereka akan tidak terima, terutama para pedagang yang ada di tempat itu. Sehingga lebih baiknya itu kita cegah di pos perbatasan. Kenaikan signifikan angka OTG ini juga ditanggapi oleh Danrem karena pergerakan kenaikan yang cepat,” jelasnya.

Danlanal Sibolga, Letkol Laut (P) Andris Benhard Marimbun Simaremare, juga turut memberikan masukan saat raker gugus tugas itu berlangsung.

“Menurut pendapat saya, mengapa OTG ini banyak masuk ke daerah Tapteng ini, satu, mungkin karena banyak pemudik yang datang, dan kita mungkin kebobolan saat melakukan pengecekan di perbatasan. Saya juga kemarin saat melakukan pantauan di beberapa lokasi, banyak saya temukan masyarakat itu sedang berada di tempat keramaian dan tidak menggunakan masker. Ada juga saya lihat masyarakat yang kumpul-kumpul dalam rumah,” ungkap Danlanal.

“Jadi menurut saya, kesadaran masyarakat kita tentang Covid-19 ini belum 100 persen, mengingat masih adanya masyarakat yang berkumpul-kumpul dan mendatangi kerumunan massa, tanpa mengindahkan physical distancing,” jelasnya.

“Dari awal saya sudah wanti-wanti dari atasan saya, akan ada second wave (gelombang kedua-red), tentu ini yang akan berbahaya, malahan akan tambah besar. Hal ini akan bisa bertambah panjang kalau tidak ada kesadaran masyarakat,” sambungnya.

Kepada Bupati Tapteng, Danlanal Sibolga memberikan masukan agar gugus tugas segera bergerak kembali ke masyarakat untuk menginformasikan sebagaimana telah disampaikan Pemerintah dan WHO sebelumnya untuk tetap melaksanakan Protokol Covid-19. “Menurut saya, ini hal yang paling penting,” ujar Danlanal Sibolga.

Selanjutnya, Kapolres Tapteng, AKBP Nicolas Dedy Arifianto, menyampaikan dalam rapat tersebut agar lebih hati-hati dalam menentukan status.

“Karena ada surat dari Kementerian Kesehatan bagaimana menentukan ODP, OTG, Positif dan yang lainnya. Perlu kita tentukan itu, sehingga kita tahu untuk menentukan strategi berikutnya,” katanya.

“Saya senada dengan Bapak Danlanal, karena saya lihat fenomenanya bahwa kesadaran masyarakat ini yang perlu kita tumbuhkan, mengingat ancaman Covid-19 itu semakin nyata. Kita bisa hidup berdampingan karena mengikuti arahan dari Pusat mengenai Protokol Covid-19 ini. Kita juga perlu mendisiplinkan diri dan masyarakat agar dapat dan mampu melaksanakannya,” tambah Nicolas Dedy Afirianto.

Rapat ini dilanjutkan dengan diskusi dan seluruh peserta rapat sepakat untuk melakukan upaya antisipasi dan pencegahan penyebaran Covid-19 di Tapteng lebih intens lagi sehubungan dengan meningkatnya jumlah OTG di Tapteng dalam waktu beberapa hari terakhir ini.

Di lihat pada situs covid19.tapteng.go.id, jumlah OTG, Selasa (26/5/2020) hingga pukul 12.00 WIB sebanyak 402 orang. (pr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *