SNT, Humbahas – Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan (Pemkab Humbahas) terus berbenah meningkatkan kualitas dan mutu dunia pendidikan. Hal ini merupakan wujud dari salah satu Visi-Misi Bupati Dosmar Banjarnahor dalam bidang pendidikan yang berkualitas unggul dan maju di daerah itu.
Setelah menandatangani MoU dengan Dirjen Kemendikbud baru-baru ini dalam rangka mewujudkan pendidikan sekolah penggerak di Kabupaten Humbahas, maka diharapkan mampu menambah pengetahuan serta kualitas guru dan sekolah akan terwujud.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) melalui Dinas Pendidikan sudah mempersiapkan program dengan harapan Humbang Hasundutan masuk menjadi salah satu sekolah yang menerapkan sekolah penggerak yang sesuai harapan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan itu.
Bupati Humbahas melalui Kepala Dinas Pendidikan Jhonny Gultom, kepada sejumlah wartawan, Selasa (25/1/2022) menjelaskan bahwa akan melakukan sosialisasi dan seleksi kepada sekolah yang akan ditetapkan menjadi sekolah penggerak untuk sosialisasi.
“Saat ini terdapat 46 kepala sekolah dan K3S untuk SD serta PAUD Pembina dan diharapkan kepada seluruh sekolah di Humbahas harus mengikuti seleksi sekolah penggerak. Setelah ini nantinya pada tanggal 28-30 secara nasional di Batam kegiatan yang sama akan digelar,” ujarnya.
Sebagaimana diketahui, sekolah penggerak adalah sekolah yang berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik dengan mewujudkan profil pelajar Pancasila yang mencakup kompetensi dan karakter yang diawali dengan SDM yang unggul (kepala sekolah dan guru).
Selain itu juga, diharapkan tahun 2022 Humbahas menjadi salah satu sekolah penggerak yang terpilih atau yang ditunjuk pemerintah. Maka secara otomatis akan mendorong kemajuan mutu pendidikan baik dari segi pembelajaran dan sarana prasarana, dan lagi, secara program sesuai sosialisasinya maka sekolah yang ditetapkan pemerintah akan mendapatkan aprimasi kinerja.
“Kalau boleh seluruh sekolah kita yakni 218 SD 46 SMP 7 Paud Pembina yang akan menjadi sekolah pendukung program sekolah penggerak,” ujarnya.
Disinggung mengenai kriterianya, Jonni menambahkan, setiap kepala sekolah harus mengikuti diklat pelatihan, dan kepala sekolah yang sudah memimpin sekolah penggerak akan ada komitmen tidak akan bisa bergeser selama empat tahun, yang terakhir adalah bahwa kepala sekolah akan mendapat aprimasi kinerja yang bagus untuk mendukung progran pembelajaran di sekolah.
“Saya tidak mau cuman di dinas yang tau tentang guru penggerak. Sebenarnya sudah ada sekitar 70 guru yang telah mengikuti sosialisasi pelatihan guru penggerak tahun lalu para guru-guru kita bertempat di SMK 1 Doloksanggul, dan tutornya dari badan diklat Yogyakarta hingga sekarang masih berlanjut secara daring, karena ada waktunya hingga enam bulan,” tandasnya.
Terakhir, Jhonny berharap setelah diseleksi nantinya selesai, Humbang Hasundutan bisa mampu dan terpilih menjadi salah satu sekolah penggerak di tingkat nasional.
“Merekalah yang menilai dan menentukan siapa yang akan menjadi sekolah penggerak, setelah kita melalui upaya seleksi itu. Sekali lagi, maka otomatis nantinya jika kita ditetapkan kementerian, maka guru kepala sekolah akan didampingi kementerian dan lembaga penjamin mutu Medan nantinya selama 64 jam pelajaran oleh tutor nasional yang ditetapkan kementerian,” pungkasnya. (and)