Alat Berat Evakuasi Ikan Paus yang Mati Terdampar di Pantai Sindeas Tapteng

Alat berat evakuasi bangkai ikan paus di Tapteng
Foto: Alat berat yang mengevakuasi bangkai ikan paus di Pantai Sindeas, Kecamatan Manduamas, Kabupaten Tapteng, Sumatra Utara.

TAPTENG – Upaya evakuasi bangkai ikan paus raksasa berukuran 16,5 meter dengan bobot puluhan ton yang mati terdampar di Pantai Sindeas, Kecamatan Manduamas, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatra Utara (Sumut), hingga Selasa (26/12/2023) malam masih terus berlangsung.

Demikian disampaikan Camat Manduamas, Marihot Simbolon saat dihubungi. “Sampai malam ini kita masih di lokasi. Proses evakuasi terhadap bangkai ikan paus tersebut dari pantai masih terus berlangsung,” jelasnya mengawali.

Bacaan Lainnya

Marihot menerangkan, kendala yang dihadapi untuk evakuasi bangkai ikan paus tersebut, salah satunya adalah karena keterlambatan alat berat.

“Berulang kali tadi ditarik pakai alat berat, namun tali putus. Ada tiga alat berat yang menariknya,” jelasnya.

Dia menyebut, untuk memudahkan evakuasi dan penguburan bangkai ikan paus itu ke darat, sebelumnya direncanakan akan dipotong potong.

“Namun pihak BKSDA tidak terima kalau bangkai ikan paus itu dipotong potong,” kata Marihot Simbolon.

Saat ini lanjut Marihot, alat berat dikerahkan mengeruk bibir pantai sedalam sekitar 5 meter sejauh puluhan meter mengarah ke darat dari tepi pantai.

“Yang dikeruk itu dibuat seperti parit buatan. Ke situlah nanti digiring ikan paus nya sampai ke darat untuk selanjutnya dikubur di dekat pantai,” ujarnya.

“Jadi sangat sulit mengevakuasinya. Belum tentu nanti selesai jam 12 malam ini. Namun saat ini bangkai ikan paus itu sudah mulai mendekat ke darat melalui parit buatan yang dikeruk di bibir pantai, setelah digeser alat berat dibantu dengan air laut yang masuk ke parit buatan tersebut,” jelas Camat Manduamas.

Untuk diketahui, ikan paus raksasa tersebut diketahui terdampar di Pantai Sindeas, Kecamatan Manduamas, Tapteng, Senin 25/12/2023) pagi sekitar pukul 08.00 WIB, ditemukan oleh seorang penjaga pantai.

Sejak itu pula, warga di sana berusaha mendorong ikan paus itu ke tengah laut untuk menyelamatkannya. Namun karena ukurannya yang sangat besar dan berat, tidak mampu digeser dengan menggunakan tenaga manusia.

Hingga akhirnya ikan paus tersebut pun lemas, dan mati, Minggu (25/12/2023) sore kemarin. Banyak warga berdatangan memadati pantai itu untuk menyaksikannya secara langsung. Bahkan warga silih berganti menaiki ikan paus tersebut. (ren)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *