Bupati Masinton Pasaribu Dukung Yayasan Konservasi Indonesia Lestarikan Alam Tapteng

WhatsApp Image 2025 10 16 at 04.33.55 1
Bupati Tapteng Masinton Pasaribu Terima Kunjungan Yayasan Konservasi Indonesia.

PANDAN – Bupati Tapteng Masinton Pasaribu menerima kunjungan Yayasan Konservasi Indonesia yang diwakili oleh Isner Manalu (Sr. NS Field Manager), beserta rombongan di rumah dinasnya, Kamis (16/10/2025).

“Terima kasih atas kehadiran Konservasi Indonesia, selamat datang di Kabupaten Tapanuli Tengah. Bicara tentang lingkungan hidup, kita mau kerjasamakan, dan ini merupakan komitmen kami tentang kelestarian lingkungan, ini semangat kami,” kata Masinton Pasaribu.

Bacaan Lainnya

Masinton mengatakan sedang berupaya mengedukasi masyarakat agar tidak menanam sembarangan yang dapat merusak hutan, maka perlu dibuat kajian bagaimana ke depan kerjasama melestarikan hutan, menjaga lingkungan dan kekayaan hayati.

“Saya prinsipnya setuju, kawasan hutan kita jaga, nanti kami pelajari
secara teknis dengan OPD terkait, Bappeda, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas PUPR, Dinas Pertanian dan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tapanuli Tengah,” katanya.

Sebelumnya, Sr. North Sumatra Field Program Manager Konservasi Indonesia, Isner Manalu mengatakan pihaknya sebagai lembaga nasional berbentuk yayasan bergerak di bidang pengawasan hutan dan laut yang ada di Indonesia dan kami berkantor di Jakarta.

“Kami bertemu dengan Bupati Tapanuli Tengah bertujuan untuk mengadakan MoU atau kerjasama untuk melakukan program konservasi dari Lembaga Konservasi Indonesia di Tapanuli Tengah. Kami dari Yayasan Konservasi Indonesia sedang mengajukan beberapa program perlindungan kawasan di Tapanuli Tengah,” kata Isner Manalu.

Ia mengatakan, sebelum pihaknya melakukan konservasi di lapangan, terlebih dahulu ada dasar hukumnya MoU, tentang kegiatan apa yang akan dilakukan di Kabupaten Tapteng tahun 2025.

“Kita akan monitoring kawasan-kawasan yang telah terlanjur atau sedang melakukan pembukaan area hutan di Kawasan Tapanuli Tengah melalui Global Watch atau menggunakan platform atau menggunakan alat satelit, sehingga lebih mudah kita melihat pembukaan-pembukaan hutan di daerah-daerah lain maupun di kawasan Kabupaten Tapanuli Tengah, baik itu kawasan HPL maupun kawasan yang dikelola UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan Wilayah XI-Pandan,” kata Isner Manalu.

“Tujuan kita melalui monitoring ini, kawasan yang penting ini yang perlu dilindungi. Dan nanti kita akan membentuk tim teknis lapangan yang terdiri dari Pemerintah Daerah, masyarakat, atau juga NGO dan/atau LSM lingkungan yang ada di Tapanuli Tengah. Setelah, kita mendapatkan alat monitoring dari satelit, lalu dilakukan kunjungan lapangan memverifikasi pembukaan areal atau karena bencana alam. Kalau itu ada pelanggaran hukum tentu harus ada tindakan kepada orang yang membuka hutan tanpa ijin,” pungkasnya. (ren)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *