SMARTNEWSTAPANULI.COM, SIBOLGA – Sejak tanggal 3 Januari 2018 hingga saat ini, nasib 28 Anak Buah Kapal (ABK) Kapal Mega Top III milik CV Sinar Mas Sibolga, dan satu orang tekong kapal Pongpong belum diketahui.
Kapal Mega Top III yang di nahkodai oleh Rejali, berangkat tanggal 27 Desember 2017 lalu dari Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Sibolga di Pondok Batu, Kecamatan Sarudik, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara (Sumut).
Namun di 94 Bujur Barat perairan Simu Aceh alat komunikasi kapal Mega Top III mengalami kerusakan dan meminta bantuan nelayan pongpong.
Namun pada tanggal 3 Januari 2018 sekitar pukul 05.00 WIB pagi, kapal tersebut hilang entah kemana, dan dua orang ABK kapal pongpong yang terjaga dari tidurnya tidak melihat kapal itu lagi.
Sebelumnya, kapal pongpong tersebut ditambatkan ke kapal mega top, namun tali nya putus, sehingga kapal pongpong dan kapal mega top terpisah ditengah lautan.
“Dengan melambaikan tangan, ABK kapal mega top III meminta bantuan kami untuk memperbaiki alat komunikasi mereka yang rusak, kemudian kami tambatkan kapal kami ke kapal mereka, dan Tekong kami naik. Selanjutnya kami tertidur pukul 01.00 dinihari, dan sekitar pukul 05.00 WIB pagi, saya bersama temanku terbangun serta tidak melihat kami itu lagi,” ungkap Rahmad Hidayat kepada Smart News Tapanuli, Sabtu, (27/1/2018) di Sibolga.
Sejak itu pula hingga saat ini keberadaan kapal mega top dan seluruh ABK didalam kapal tersebut tidak diketahui.
Upaya pencarian oleh nelayan dan Sar Sibolga terus dilakukan, baik oleh masyarakat melalui jalur darat. Namun belum membuahkan hasil.
Sementara itu, para keluarga korban menduga bahwa seluruh ABK masih hidup. Hal itu dibuktikan dengan alat komunikasi para ABK masih bisa dihubungi sejak tanggal 14 Januari 2018.
“Pada tanggal 14 januari 2018 nomor HP Tekong Kapal Mega Top II masih bisa dihubungi, tapi dari Malaysia oleh kelaurga tekong. Tapi tidak bisa berkomunikaso dengan baik. Bahkan saat dihubungi terdengar suara musik,” kata Jhonny Tanjung, salah seorang keluarga ABK Kapal Mega Top III kepada Smart News Tapanuli, Sabtu, 27 Januari 2018 di Jalan Balam kota Sibolga.
Tidak itu saja, upaya pemaksimalan pencarian keberadaan seluruh ABK, Jamil Zeb Tumori bahkan mendatangi gedung DPR-RI dan Kantor Basarnas Pusat serta Kantor TvOne di Jakarta guna mendorong pemerintah membantu pencarian.
Berminggu-minggu keluarga ABK tersebut cemas, karena sama sekali belum mengetahui nasib seluruh ABK Kapal Mega Top III. (Ren)