SMARTNEWSTAPANULI.COM, SIBOLGA – “Apa lagi yang perlu saya sampaikan. Di Jakarta saya sudah berupaya mendatangi Basarnas, Anggota DPR –RI dan kantor TvOne, sudah saya lakukan. Saya sangat terpukul karena hingga saat ini belum ada hasil. Entah mau bilang apalagi saya kepada kalian,” ucap Jamil Zeb Tumori, Wakil Ketua DPRD Sibolga sambil menangis dengan suara terbata-bata dihadapan para keluarga ABK KM Mega Top III ditangkahan Sinar Mas, Pondok Batu, Kecamatan Sarudik, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara (Sumut), Minggu, (28/1/2018) sore.
Jamil pun tak henti-hentinya menangis ketika menyampaikan sambutannya. Ia mengatakan, apa yang telah dilakukannya tersebut adalah untuk mendorong pemerintah dan pihak-pihak terkait guna melakukan pencarian terhadap keberadaan Kapal KM Mega Top III, hanya saja belum menghasilkan hingga saat ini.
Hal itu disampaikan Jamil, sekembalinya kapal KM Megawati bersama 15 nelayan di Tangkahan Sinar Mas Pondok Batu, Sarudik, Minggu, (28/1/2018) dinihari sekitar pukul 03.00 WIB. Namun, dari hasil penyisiran yang dilakukan oleh para nelayan tersebut tidak membuahkan hasil.
Amatan Smart News Tapanuli, para keluarga ABK kapal Mega Top III begitu terpukul saat mendengar kabar bahwa dari hasil pencarian yang dilakukan tidak membuahkan hasil.
Isak tangis pun pecah. Membuat suasana dilokasi tangkahan Sinar Mas Pondok Batu, penuh haru. Sesama keluarga tampak saling berpelukan, dan saling mengusap air mata.
Tak ayal para awak media yang melakukan tugas jurnalistiknya pun ikut menangis.
Menurut salah seorang nelayan yang ikut melakukan pencarian. Mereka telah menyisir banyak pulau hingga ke perairan Mentawai, Padang, Sumbar hingga ke perairan laut selatan Bengkulu. Namun hingga sekembalinya ke Sibolga, tidak ada tanda-tanda apapun tentang keberadaan kapal Mega Top III tersebut.
“Kami melakukan penyisiran hingga ke perairan laut Mentawai dan laut selatan Bengkulu. Dan hingga kami kembali kesini pun, tidak ada tanda-tanda apapaun,” kata Samhari Ginting, salah seorang nelayan yang ikut melakukan pencarian.
Selain melakukan pencarian melalui jalur laut, ada juga tim dari warga yang melakukan pencarian melalui jalur darat hingga ke Aceh dan beberapa daerah lainnya yang dinilai bisa mencari jejak kapal Mega Top III, namun, lagi-lagi hasilnya tidak ada.
Dilokasi yang sama, dilaksanakan Doa bersama, berharap yang maha kuasa memberikan keajaiban untuk dapat menemukan seluruh ABK yang dinyatakan hilang tersebut.
Para keluarga ABK kapal Mega Top III masih tetap optimis bahwa keluarga mereka masih hidup. Hal itu dibuktikan dengan adanya nomor telepon genggam sejumlah ABK Mega Top III yang masih dapat dihubungi.
Hal itu diakui oleh salah seorang keluarga ABK Mega Top III yang menyatakan bahwa sejak tanggal 14 Januari 2018 hingga saat ini, sejumlah seluler ABK tersebut masih bisa dihubungi.
“Kita mendesak pemerintah agar mengusut keberadaan ABK Mega Top III. Kan bisa dilacak melalui sinyal ketika dihubungi,” kata Jhonny Tanjung kepada wartawan di Tangkahan Sinar Mas Pondok Batu.
Sekadar untuk diketahui, Kapal Mega Top III berangkat dari Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga pada tanggal 27 Januari 2018, dan hilang kontak pada tanggal 3 Januari 2018 di 94 Bujur Barat Perairan Laut Simu Aceh. (Ren)