Menyingkap Fakta di Balik Manfaat Biji Alpukat untuk Sakit Ginjal

biji alpukat
Ilustrasi Alpukat dan Bijinya. Foto: klikdokter.com/int.

Smart News Tapanuli – “Sakit ginjal, jangan buru-buru cuci darah! Biji alpukat diiris kecil-kecil lalu dijemur sampai kering (seperti kerupuk). Lalu giling sampai halus, ambil serbuknya dan seduh seolah membuat kopi atau teh. Minum 3 kali sehari hingga Anda kembali normal. Tidak ada efek samping. Salam sehat. Jangan pelit berbagi ke kawan kerabat sahabat family ya. Selamat mencoba!”

Pesan berantai ini beredar di masyarakat. Jika beberapa dari Anda sudah pernah mencobanya, adakah hasilnya?

Barang tentu tidak terjadi apa-apa. Sebab pesan di atas hanyalah hoaks semata. Hingga kini, belum ada penelitian medis pada manusia yang membuktikan bahwa biji alpukat dapat mengobati sakit ginjal.

Sakit ginjal, atau secara medis disebut gagal ginjal kronik, umumnya disebabkan penyakit hipertensi dan diabetes yang tidak terkontrol.

Hal ini karena penyakit tersebut menyebabkan tekanan darah terus tinggi dan/atau kondisi gula darah melampaui nilai normal, yang secara perlahan akan merusak sel-sel di ginjal secara permanen.

Jika seluruh bagian ginjal telah rusak, penderitanya masuk dalam gagal ginjal stadium akhir. Pada tahap ini, penderita perlu melakukan cuci darah, atau transplantasi ginjal untuk mempertahankan hidup.

Nah, untuk mencegah gagal ginjal stadium akhir, yang harus dilakukan adalah mengobati penyakit yang mendasari (hipertensi atau diabetes mellitus). Jika ini dilakukan, maka tekanan darah dan gula darah akan terkontrol, sehingga tidak merusak ginjal lebih lanjut.

Kemudian, adakah obat atau zat tertentu yang terbukti bermanfaat mengembalikan fungsi ginjal? Jawabannya: belum ada. Hingga saat ini obat-obatan atau zat tertentu yang terbukti bermanfaat mengembalikan fungsi ginjal pada penderita gagal ginjal kronik belum ditemukan.

Nah, saat ini Anda sudah tahu fakta di balik biji alpukat untuk obati sakit ginjal, bukan? Untuk itu, jangan mudah percaya pada berita yang sumbernya tidak jelas. Ada baiknya, Anda cari informasi dari sumber yang dapat dipercaya terlebih dahulu. (klikdokter.com)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *