Eko Ditabrak Mobil Ambulans, Sopir dan Kapus Sukabangun Diminta Bertanggungjawab

eko
Eko, Warga Binaan UPT Dinas Sosial Kecamatan Pinangsori, yang Mengaku Ditabrak Mobil Ambulans Keliling Wilayah Kerja di Puskesmas Sukabangun. FOTO: Job Purba_Smart News Tapanuli.

Tapanuli Tengah – Tiga warga Binaan Dinas Sosial Provinsi Sumatera Utara di UPT Dinas Sosial Kecamatan Pinangsori, Kabupaten Tapanuli Tengah, yang sedang mendorong becak bermotor ditabrak Mobil Ambulans Keliling wilayah kerja di daerah Kecamatan Sukabangun. Peristiwa itu tepatnya terjadi di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) Lumut, Kecamatan Sibabangun, Jumat sore, 4 Mei 2018 lalu sekitar pukul 18.00 WIB.

Namun, oknum pengemudi (sopir) mobil ambulans yang belum diketahui identitasnya itu, justru lepas dari tanggungjawab, alias melarikan diri.

Bacaan Lainnya

Kepada wartawan, Eko mengakui bahwa dirinya ditabrak mobil ambulans tersebut ketika sedang mendorong becak bermotor menuju bengkel sepeda motor yang ada di daerah Kecamatan Lumut.

Sebelum kejadian, saat itu Eko bersama dua orang rekannya tersebut. Namun dari arah yang bersamaan datang mobil ambulans.

“Kejadiannya kemarin, Jumat sore 4 Mei 2018 lalu. Saat itu saya bersama dua temanku pas lagi mendorong becak. Mau kebengkel kami. Terus tiba-tiba dari belakang datang mobil ambulans menabrak. Selanjutnya saya gak tau lagi, karena saya langsung tersungkur di depan becak. Kaki saya terluka karena tergores aspal,” ungkap Eko, saat dirinya sedang berada di teras kantor UPT Dinas Sosial Pinangsori mengawali keterangannya kepada wartawan, Sabtu, 12 Mei 2018 .

Dia mengaku masih trauma pasca kejadian itu.

“Jadi takut saya mendekat ke jalan aspal itu. Sampai saat ini, selain kaki saya yang sakit, kepala ku pun sedikit pusing,” tuturnya.

Menanggapi hal itu, pihak UPT Dinas Sosial Pinangsori menyesalkan sikap oknum pengemudi mobil ambulans itu. Perilakunya dianggap tidak bertanggungjawab.

“Saya sangat menyesalkan sikap oknum pengemudi mobil ambulans itu. Masa melihat Eko saja dia tidak datang. Malah menyuruh seseorang kesini, katanya dia sibuk kuliah di Medan,” keluh Santo Siregar, Pengawas UPT Dinas Sosial Kecamatan Pinangsori.

Santo minta agar Kepala Puskesmas (Kapus) Sukabangun juga bertanggungjawab terhadap korban kecelakaan itu. Karena korbannya adalah warga binaan Dinas Sosial yang kurang mampu dan keterbatasan fisik.

“Kalau Kapus Sukabangun punya hati nurani, pasti dia datang minta maaf atau bertanggung jawab terhadap korban. Kemarin alasannya dia lari karena takut dimassa warga, ini tidak ada kabarnya sudah satu minggu kejadian. Padahal dia seorang pimpinan Puskesmas, harusnya menjadi contoh sebagai pelayan masyarakat,” ucap Santo.

Melalui pemberitaan ini, Santo Siregar minta agar pengemudi mobil ambulans berpesan agar bertanggungjawab, sehingga masalah ini tidak sampai ke ranah hukum.

“Saya hanya berharap pengemudi mobil ambulans dan kepala Puskesmas Sukabangun mau bertanggungjawab dengan apa yang telah terjadi ini. Dijumpailah korbannya. Jangan pula banyak alasan,” sambungnya.

Sementara itu, dihubungi melalui selulernya, Kepala Puskemas Sukabangun, B.Situmeang mengaku sudah pernah menemui Santo Siregar selaku pengawas UPT Dinas Sosial di Pinangsori, namun belum berhasil.

“Saya sudah pernah mau jumpa dengan Pak Santo Siregar, tapi belum ketemu. Katanya bapak itu keluar. Senin nanti lah saya jumpai lagi,” ucap B.Situmeang, Sabtu, 12 Mei 2018. (Job Purba_snt)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *