Duh, Gara-gara Bising Dengar Suara Chainsaw, Jaman Tewas Ditangan Damri

korban pembunuhan
Petugas Polsek Sorkam Saat Berada di Rumah Duka. FOTO: istimewa.

Tapanuli Tengah – Hanya gara-gara bising mendengar suara chainsaw, Damri Arianto Situmeang tega menghabisi nyawa Jaman Zai. Kejadiannya di Desa Fajar, Kecamatan Sorkam, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Minggu malam, 13 Mei 2018, sekitar pukul 20.30 WIB.

Peristiwa yang menghebohkan warga Desa Fajar ini, dilaporkan istri korban Leris br Situmeang, warga Gonting Mahe, ke Polsek Sorkam.

Bacaan Lainnya

Kapolres Tapteng AKBP Hari Setyo Budi melalui Kapolsek Sorkam AKP Tony Simanjuntak dalam keterangan tertulisnya mengungkapkan, peristiwa itu terjadi ketika pelapor Leris br Situmeang sedang tidur-tiduran di dalam rumahnya.

Pada saat itu, suami Leris (alm Jaman Zai,red) sedang menghidupkan chainsaw di depan pintu rumahnya. Kemudian, tersangka pelaku Damri Arianto Situmeang, tetangga dan juga merupakan Ipar korban protes mendengar suara bising chainsaw tersebut.

“Karena merasa bising mendengar suara chainsaw yang dihidupkan korban, saat itu juga Damri langsung mematikan chainsaw tersebut. Kemudian pelaku menendang korban hingga terjatuh ke halaman,” ujar Tony Simanjuntak dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 15 Mei 2018.

Keduanya pun terlibat perkelahian di halaman rumah korban. Lalu tersangka pelaku (Damri) menikam korban sebanyak dua kali di bagian pinggang dan di bawah telinga sebelah kiri dengan sebilah pisau.

Menurut Tony, chainsaw tersebut merupakan milik Darlan Purba untuk diperbaiki oleh korban, sehingga dalam proses perbaikannya dihidupkan oleh korban.

“Saat kejadian, pemilik chainsaw berada di lokasi kejadian. Chainsaw itu diserahkan kepada korban untuk diperbaiki. Jadi pada saat perbaikan, chainsaw tersebut dihidupkan oleh korban,” jelas Tony.

Dia menerangkan, pemilik chainsaw (Darlan Purba, red) sempat melerai perkelahian korban dengan pelaku. Bahkan Darlan sempat menarik pelaku.

“Tetapi karena pelaku memegang sebilah pisau, Darlan pun meninggalkan tempat kejadian tersebut dan pergi untuk meminta tolong kepada warga,” tuturnya.

Tak berapa lama, warga pun datang memberikan pertolongan dan membawa korban ke Puskesmas Gonting Mahe.

“Tapi Puskesmas tersebut tutup, lalu korban dilarikan ke Puskesmas Kolang, namun petugas medis mengarahkan untuk di bawa ke RSUD Pandan. Tetapi nyawa korban tidak terselamatkan lagi dan meninggal dunia,” ungkapnya.
Kapolsek menyebut, motif kasus pembunuhan itu diduga pelaku sakit hati terhadap korban.

“Motif pembunuhan ini diduga karena ada rasa sakit hati tersangka terhadap korban. Korban sendiri sudah diserahkan kepada keluarganya di Desa Fajar, Sorkam,” pungkasnya. (ren_snt)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *