Usai Ujian, Siswi SD Tewas Hanyut di Sungai Pintu Bosi Sorkam Tapteng

IMG 20240513 WA0028
Keluarga korban histeris usai korban ditemukan.

TAPTENG – 4 pelajar SD hanyut terbawa arus sungai Pintu Bosi, Desa Nauli, Kecamatan Sorkam, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatra Utara (Sumut), Senin (13/6/2024) siang sekitar pukul 12.30 WIB.

Kapolres Tapteng AKBP Basa Emden Banjarnahor mengatakan, dalam kejadian itu satu orang tewas, tiga pelajar SD lainnya berhasil diselamatkan.

Bacaan Lainnya

AKBP Basa Emden menjelaskan awalnya korban bernama Clarisyah Marbun (12) bersama 8 orang temannya pergi ke sungai tersebut untuk mandi mandi setelah melaksanakan Ujian Akhir Sekolah (UAS) di sekolah.

Setibanya di sungai tersebut, korban dan teman-temannya selanjutnya berenang.

“Namun tidak berapa lama setelah berenang, korban bersama tiga temannya hanyut terbawa arus air sungai, dan teman lainnya berteriak untuk minta tolong,” kata AKBP Basa dalam keterangannya kepada awak media.

Kapolres menjelaskan, setelah tiga orang teman korban yang hanyut tertolong, masyarakat kemudian melakukan pencarian terhadap Clarisyah Marbun.

“Sekira pukul 14.30 WIB, korban Clarisyah Marbun ditemukan dalam keadaan lemas yang tidak jauh dari lokasi awal. Selanjutnya korban angkat ke tepi sungai dan dilakukan pertolongan pertama dengan cara menghangatkan badan korban dengan api kayu bakar,” terangnya.

Setelah sempat mendapatkan pertolongan di Puskesmas Gonting Mahe, korban selanjutnya dibawa ke RSU Pandan.

“Setibanya di RSUD Pandan, dokter bersama nakes lainnya memberikan pertolongan medis, dan korban dinyatakan telah meninggal dunia,” kata AKBP Basa Emden.

Selanjutnya korban diserahkan kepada keluarganya di Kelurahan Pargarutan, Kecamatan Sorkam, Kabupaten Tapteng.

“Kita juga mengimbau masyarakat Kabupaten Tapanuli Tengah agar tetap berhati-hati dan menjaga anak untuk tidak bermain di sekitar arus air deras, sungai ataupun laut untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, karena saat ini situasi curah hujan tinggi di wilayah Kabupaten Tapanuli Tengah,” imbau Kapolres Tapteng mengakhiri keterangannya. (ril)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *