Bangunan Sekolah SDN 157009 Togabasir Memprihatinkan

kondisi bangunan sekolah
Kondisi bangunan dan ruangan kelas di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 157009 Togabasir, Kecamatan Pinangsori, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, kini membutuhkan perhatian dari pemerintah agar siswa bisa belajar dengan nyaman. FOTO: job purba_snt.

Tapanuli Tengah – Kondisi bangunan dan ruangan kelas di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 157009 Togabasir, Kecamatan Pinangsori, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, kini membutuhkan perhatian dari pemerintah agar siswa bisa belajar dengan nyaman. Selain itu, sekolah ini juga membutuhkan mobiler.

Sekadar untuk diketahui, lokasi sekolah ini berjarak sekitar 10 KM dari Kecamatan Pinangsori berlokasi di sekitar pegunungan. Sementara, ada sekitar 80 siswa yang menimba ilmu di sekolah ini.

Dengan kondisi demikian, orangtua siswa berharap agar pemerintah melalui instansi terkait mau menjawab dan merealisasikan keluhan mereka guna kelancaran proses belajar dan mengajar di sekolah itu.

Nga ngeri be bangunan sikkola on, papannya pe nga busuk, lantai na tinggal tano, matcam ma, Molo ari parudan, bustak sude di ruangan. Molo logoni ari, Abu ma marhabangan tu dak danak di ruangan kelas”. (Sudah parah dindingnya yang terbuat dari papan sudah busuk. Kalau hujan becek, dan kalau musim kemarau anak-anak akan menghisap debu dari tanah diruangan kelas,” Y.Mendrofa, salah seorang orangtua siswa yang merupakan warga Togabasir, Senin, 21 Mei 2018.

Kepala Sekolah SD Negeri No.157009 Togabasir, DV.Manalu ketika ditemui wartawan membenarkan kondisi sekolah yang dipimpinnya itu, butuh perbaikan.

pelajar 1

Manalu menyebut, kondisi lantai di 4 ruangan kelas di sekolah ini pun sudah mengalami kerusakan dan retak-retak, yang kemudian berlobang-lobang.

“Lantai sekolah di 4 ruangan kelas di sekolah ini sudah berlobang-lobang, makanya banyak tanah dipermukaan lantai,” ujar DV Manalu.

Selain itu, kondisi dinding di empat ruangan kelas yang terbuat dari papan, kini sudah lapuk dan banyak yang rusak. Manalu mengatakan, bangunan dinding papan itu ada sejak tahun 1980 an.

“Jadi kalau turun hujan proses belajar mengajar terganggu karena lantai ruangan kelas akan berlumpur. Dan bangunan sekolah ini pun sudah layak dibangun,” ungkapnya.

Dia mengungkapkan, imbas dari kondisi sekolah ini, sejumlah orangtua lebih memilih menyekolahkan anak-anak mereka di Pinangsori walau dengan jarak tempuh yangt cukup jauh.

“Ya itu tadi, alasannya orangtua siswa itu karena melihat kondisi bangunan sekolah ini yang memprihatinkan, sehingga sejumlah orangtua memilih anaknya bersekolah ke Pinangsori. Bangku dan meja pun sudah rusak-rusak,” ucapnya. (job purba_snt)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *