Mengenal Sosok Pretty Sihite, Atlet di Asian Games dari Sibolga

pretti sihite
Pretty Sihite (kiri depan) bersama pelatih dan atlet atletik Indonesia. (Foto Istimewa/FB)

Sibolga – Salah satu atlet nasional di cabang atletik putri yang ikut berlaga di Asian Games 2018 Jakarta-Palembang rupanya berasal dari Kota Sibolga, Sumatera Utara. Namanya adalah Pretty Sihite.

“Saya tanding di cabang 3.000 meter steeplechase pada 27 Agustus kemarin. Finish ke-12 dari 13 peserta,” ujar Pretty Sihite, saat dihubungi smartnewstapanuli.com, Rabu, 29 Agustus 2018.

Bacaan Lainnya

Perempuan kelahiran Desa Pangaribuan, Kecamatan Andamdewi, Kabupaten Tapanuli Tengah, pada tanggal 21 Desember 1996 itu mengaku membawa nama daerah asal Kota Sibolga. Sebab memang ia memulai karir lari profesionalnya dibawah naungan Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Kota Sibolga.

“Iya, membawa nama Sibolga, karena terbentuknya lari itu dibina di Sibolga,” katanya.

Lebih jauh Pretty menceritakan bagaimana awalnya ia berkiprah di cabang olahraga ini.

Setelah tamat SMP di kampung kelahirannya, ia memutuskan melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA di Kota Sibolga. Kemudian dia diterima di SMA Katolik Sibolga.

“Waktu itu orangtua (ibu) saya memang kurang setuju saya melanjutkan sekolah ke Sibolga. Karena alasan biaya mahal. Tapi ayah tetap setuju. Ayah saya PNS, ibu saya hanya ibu rumahtangga, bertani,” katanya.

Pretty mengakui bahwa sebenarnya dia tidak pernah bercita-cita menjadi atlet atletik. Namun karena keterbatasan ekonomi, khususnya untuk biaya sekolah. Dia lantas bertekad untuk memenangi porseni, kejuaraan lari antar pelajar di Kota Sibolga.

“Saya kan anak kedua dari lima bersaudara. Biaya sekolah saya yang paling besar. Saat itu sekitar Rp1,5 juta uang kiriman setiap bulannya. Itu hanya bersisa Rp50 ribu kalau sudah dipotong uang sekolah dan asrama,” ujarnya.

Mengetahui ada kesempatan mendapatkan hadiah, dia mulai giat berlatih dibawah binaan guru olahraga sekolahnya, Bintang Silalahi.

“Saat itu saya semester dua kelas 1 SMA. Saya juara dua Porseni se-Kota Sibolga tahun 2012,” ujarnya.

Sejak saat itu dia semakin giat berlatih dan menjuarai berbagai even perlombaan lari tingkat pelajar di daerah.

Potensi Pretty Sihite rupanya dilirik oleh Ipda Daniel M, Ketua Harian dan Ketua Pelatih altet di Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Kota Sibolga. Pretti kemudian direkrut dan dibina untuk mengikuti Pekan Olahraga Provinsi Sumatera Utara (Porprovsu) tahun 2013.

“Waktu itu saya kelas 2 SMA. Di PASI, Pak Daniel mulai melatih saya. Beliau menganjurkan supaya saya punya spesialisasi, apakah sprinter (jarak pendek) atau long distance (jarak jauh). Akhirnya diputuskan khususnya di nomor 1.500 meter dan 3.000 meter,” paparnya.

Di even tingkat provinsi itu Pretty menyumbang medali perak di nomor lari 400 meter dan 1.500 meter.

“Jadi setelah masuk PASI, setiap kali latihan kita diberi uang Rp20 ribu. Itu kan lumayan untuk tambahan, karena kiriman dari kampung tadi kan pas-pasan,” bebernya lagi.

Setelah lulus SMA, Pretty melanjut kuliah Strata 1 di Universitas Negeri Medan (Unimed). Dia mengambil jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi.

Itu sebabnya sejak tahun 2014, Pretty konsentrasi mengikuti pelatihan di PPLM (Pusat Pendidikan dan Latihan Mahasiswa).

Hingga pada tahun 2015 ia dipanggil untuk mengikuti pelatihan yang lebih tinggi. Tepatnya menuju Asian Cross Country Championship di Manama, Bahrain. Ini even kejuaraan atletik junior antar negara-negara Asia.

pressti sihite1
Infografis dukungan kepada Pretty Sihite saat akan bertanding di Asian Games 2018. (Foto Istimewa/FB)

Tahun 2016 Pretty juga kemudian diutus mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PON) di Jawa Barat. Dia berhasil meraih medali perak di nomor 1.500 meter dan perunggu di nomor 3.000 meter steeplechase.

“Kalau soal peringkat nasional, di nomor 1.500 meter saya berada di peringkat 3 dengan waktu 4,32 menit. Di nomor 3.000 meter steeplechase waktu saya 10,46 menit,” ungkapnya.

Kemampuan Pretty terus digembleng. Hingga pada awal 2018 ia berhasil masuk pelatihan nasional (pelatnas) untuk Asian Games 2018 dan persiapan ke SEA Games 2019 mendatang.

Meski belum berhasil meraih medali di Asian Games ini, Pretty sendiri menyatakan akan terus meningkatkan kemampuannya.

“Ya, saya tetap bersyukur bisa mengikuti pelatnas dan bertanding di Asian Games ini. Itu memotivasi saya untuk lebih cepat lagi,” pungkasnya. (Mora)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *