Smart News Tapanuli – Terkadang, kita masih suka malas-malasan pergi ke sekolah. Apalagi jika membayangkan harus bangun pagi karena jarak yang ditempuh menuju ke sekolah cukup jauh.
Ditambah lagi jika ingat ada PR yang belum dikerjakan, makin malas saja untuk beranjak dari tempat tidur.
Tetapi, jika perjuanganmu yang belum seberapa itu saja sudah bikin kamu mengeluh dan bermalas-malasan, harusnya kamu malu dengan kisah bocah SD berikut ini.
Ya, DitJen Imigrasi mengunggah kisah seorang bocah SD bernama Saka di akun Twitter-nya. Bocah berusia 8 tahun ini setiap hari harus melintasi dua negara untuk berangkat ke sekolah.
Kami bertemu dengan Saka, seorang siswa SD yang sehari-hari melintasi dua negara lewat PLBN Entikong untuk berangkat sekolah ke Indonesia
Cc. @imigrasientikong#imigrasientikong #imigrasiindonesia #imigrasi pic.twitter.com/tUVJfDpYCK
— DitJen Imigrasi (@ditjen_imigrasi) September 7, 2018
Nursaka, begitu nama lengkapnya, merupakan seorang Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Tebedu, Malaysia. Tetapi, bocah ini bersekolah di Sontas, Entikong, Kalimantan Barat.
Jadi, setiap hari bocah ini harus bolak-balik Indonesia – Malaysia melewati Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong. Meski masih kecil, Saka sudah menggunakan dokumen perjalanan resmi lho.
Dalam video ini, Saka menjelaskan bahwa ia adalah pemilik resmi Pas Lintas Batas (PLB).
PLB merupakan dokumen perjalanan yang dimiliki khusus warga sekitar perbatasan. Wah, keren banget ya, perjuangan Saka untuk berangkat ke sekolah. (VIVA)