Sibolga – Walikota Sibolga Syarfi Hutauruk prihatin atas musibah longsor pasca hujan deras melanda kota itu, Kamis 11 Oktober 2018 sore.
Peristiwa longsor terjadi di Gg Senggol Ketapang, Kelurahan Simaremare, Kecamatan Sibolga Utara. Tembok penahan tanah di atas rumah korban longsor. Mengakibatkan rumah korban dihantam longsor.
Dalam musibah longsor ini menimbulkan 4 korban jiwa yakni, seorang Ibu dan dua anaknya beserta seorang keponakan yang tinggal serumah dengan korban. Sedangkan sejumlah warga lainnya ada juga yang mengalami luka-luka.
“Saya belum dapat informasi berapa jumlah korban, berapa rumah rusak, dan berapa total kerugiannya, belum kami catat. Untuk saat ini kita melakukan proses evakuasi dan penyelematan terlebih dulu,” ujar Syarfi ketika mengunjungi korban di RSU FL Tobing Sibolga, kepada wartawan saat meninjau korban di RSU.F.L.Tobing Sibolga.
Dia menjelaskan pasca hujan deras melanda, kawasan Simaremare, Dolok Martimbang, Ketapang (Kecamatan Sibolga Utara), dan juga di Santeong Kelurahan Pancuran Gerobak (Sibolga Kota) mengalami banjir dan longsor.
Begitu pula di kawasan Kelurahan Aek Muara Pinang Kecamatan Sibolga Selatan juga banjir. Hingga kini anggota BPBD, Pol PP Damkar dan juga tim Basarnas sedang berada di lapangan.
Sebelumnya, Direktur RSU FL Tobing Sibolga Masrip Sarumpaet menjelaskan, keempat korban tersebut, Ika br Marbun (31), Juni Tobing (4), Wahid Tobing (1,5), (keduanya anak Ika br Marbun,red).
Satu korban lainnya, Sainul Lubis (11) adalah anak pariban Ika br Marbun yang tinggal di rumahnya.
“Ika br Marbun dan Juni Tobing meninggal di RSU FL Tobing Sibolga, sedangkan Wahid Tobing dan Sainul Lubis, meninggal dunia di RS Metta Medika,” ujar Masrip lewat pesan singkat di group WhatsApp, Kamis malam, 11 Oktober 2018. (snt)