Penjelasan Satpol PP Tapteng Terkait Insiden di Jalan AR Surbakti

Untitled 7
FOTO: dok_istimewa.

Tapanuli Tengah – Satu keluarga bermarga Butar-butar di jalan AR Surbakti, Rindu Alam, Kecamatan Sibuluan, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara dikabarkan babak belur diduga dihajar sekumpulan petugas dari Satuan Polisi (Satpol) Pamong Praja (PP) pemerintahan daerah setempat, Rabu (28/11) malam. Satu orang warga lainnya juga dikabarkan turut menjadi korban.

Kepala Satuan Polisi (Kasatpol) Pamong Praja (PP) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tapanuli Tengah (Tapteng), Jontriman Sitinjak, tidak membantah kejadian itu. Namun Jontriman tidak terima pihaknya dituding sebagai pihak yang memulai hingga berujung bentrok dan jatuhnya korban jiwa tersebut. Apalagi anggotanya juga dituding telah mengambil uang sebesar Rp30juta milik keluarga Butar-butar.

Bacaan Lainnya

“Itu semua tidak benar. Apalagi disebutkan anggota kita mengambil uang sebanyak Rp30juta,” kata Jontriman, menjawab wartawan, Kamis (29/11).

Jontriman menjelaskan, pada malam itu, pihaknya dihadang lalu diserang dengan rantai oleh keluarga Butar-butar, sehingga mengakibatkan satu orang personil Satpol PP atas nama Jon Peri Silaban terluka. Kasus ini sendiri sudah dilaporkan kepada pihak kepolisian bersama barang bukti rantai yang digunakan oleh keluarga Butar-butar.

“Jadi, pemukulan anggota itu yang mengakibatkan terjadinya bentrok. Kalau tidak dihadang, tidak dipukul, itu tidak akan terjadi,” ungkapnya.

Ironisnya imbuh Jontriman, penertiban malam itu bukan hanya dilakukan terhadap kafe minuman milik keluarga Butar-butar, melainkan terhadap seluruh kafe di jalan AR Surbakti. Namun pemilik kafe lain tersebut cukup menghargai dan menghormati tugas yang dijalankan oleh petugas Satpol PP Tapteng.

“Sebenarnya, sudah cukup lama dan petugas juga sudah cukup sabar. Mereka (keluarga Butar-butar) selalu memaki petugas Satpol PP ketika turun melakukan penertiban. Jadi, tidak mungkin tersulut amarah anggota, jika tidak mereka (keluarga Butar-butar) yang mendahului,” tukasnya.

Jontriman menerangkan, razia yang dilakukan Satpol PP malam itu sudah sesuai ketentuan Undang-undang (UU) dan standar operasional prosedur (SOP). Pihak dari Satpol PP Tapteng sebelumnya sudah melayangkan surat peringatan dan permohonan lisan kepada para pemilik kafe khususnya yang berada di jalan AR Surbakti untuk tutup, karena disinyalir keberadaannya tidak berijin dan menyimpang.

“Para pemilik kafe di jalan AR Surbakti ini sebelumnya sudah mematuhi himbauan kita (Satpol PP,red). Sehingga kita pun mengkonsentrasikan razia di wilayah lain, yakni Andam Dewi dan Manduamas. Tapi beberapa hari terakhir, kafe di jalan AR Surbakti tersebut terpantau buka kembali, sehingga kita pun turun melakukan penertiban,” bebernya.

Disinggung bahwa para korban telah membuat laporan pengaduan atas peristiwa itu ke pihak kepolisian, Jontriman mempersilahkan para korban melaporkannya dan tidak akan menghalangi dan mengintervensi proses hukum yang berjalan nantinya.

“Apabila anggota Satpol PP memang salah, saya pastinya juga akan melakukan tindakan sesuai ketentuan. Namun dengan catatan, jangan dilaporkan Satpol PP yang melakukan pengeroyokan. Tapi siapa oknum Satpol PP yang memukul dan identitasnya harus jelas, itu yang harus dilaporkan,” pungkas Jontriman Sitinjak.

babak belur3
Korban Diduga Akibat Tindakan Kekerasan Satpol PP Tapteng. (FOTO: Facebook group smartnewstapanuli)

Satu keluarga Butar-butar yang menjajdi korban tersebur terdiri dari Bapak bernama David Butar-butar,42, dan dua orang anaknya yakni Pangeran Jonathan Butar-butar,19, dan Samuel Butar-butar,16. Satu keluarga itu pada malam itu juga langsung ke rumah sakit umum daerah (RDUD) setempat untuk mendapatkan perawatan intensif.

Sementara satu orang warga lainnya atas nama Ade Putra Sikumbang,31, warga gang Pasaman, Kecamatan Pandan.

Berdasarkan informasi awal yang berhasil dihimpun terkait peristiwa itu, pada Rabu (28/11) malam sekira pukul 22.30WIB itu, rombongan Satpol PP Tapteng disebutkan tiba-tiba turun dari truk dan langsung menganiaya David Butar-butar di lokasi kafe miliknya.

Korban Pangeran Jonathan Butar-butar, yang melihat penganiayaan Bapaknya coba datang membantu. Tapi nahas, Pangeran pun turut dianiaya dan menjadi korban. Demikian Samuel Butar-butar yang coba datang membantu abangnya Pangeran saat dianiaya, tidak luput dari penganiayaan itu. Mereka dipukuli dan diinjak-injak.

Tidak sampai disitu, ketiga korban, yang merupakan Bapak dan anak ini, lalu ditarik dan diseret masuk dalam truk Dalmas milik Satpol PP, selanjutnya dibawa ke markas (Kantor) Satpol PP di Pandan.

Disepanjang jalan, ketiganya disebutkan tetap mendapatkan penganiayaan, diinjak dan dipukul dengan menggunakan sebuah alat berbentuk bulat dan keras diduga besi. Lampu mobil Dalmas bahkan diduga sengaja dipadamkan.

Demikian setibanya di markas Satpol PP Tapteng. Ketiga korban tetap dianiaya. Mereka (ketiga korban,red) ditarik paksa turun dari dalam mobil dan diseret ke lapangan untuk selanjutnya dibawa masuk ke dalam salah satu ruangan milik Satpol PP Tapteng tersebut. Suasana itu cukup dramatis, terlebih lampu lapangan dan kantor Satpol PP diduga sengaja dipadamkan.

Tidak berapa lama kemudian, ketiga korban yang sudah mengalami luka diperbolehkan pulang. Namun ketiga korban terlebih dahulu ke rumah sakit umum daerah (RSUD) Pandan, guna mendapatkan perawatan dan visum. Lalu melaporkannya ke pihak kepolisian.

Salah seorang korban, Pangeran Jonatan Butar-butar, ketika dihubungi membenarkan peristiwa itu.”Iya bang, semalam kami dikeroyok Satpol PP,,” katanya, Kamis (29/11).

Dia mengatakan, peristiwa itu terjadi Rabu (28/11) malam. Sejumlah petugas penegak peraturan daerah (Perda) itu tengah mengadakan razia kafe minuman di Rindu Alam, Kecamatan Pandan.

“Tiba-tiba mereka berhenti di depan kafe kami, langsung memasukkan kami ke mobil Dalmas dan dibawa ke kantor Satpol PP sembari dipukuli sepanjang jalan,” bebernya.

Ketika ditanya apa sebab muasal sebenarnya hingga mereka bisa langsung dibawa dan dipukuli, komunikasi dengan Pangeran pun terputus tanpa ada jawaban lagi. (ril_js)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *