Gubsu Tinjau Lokasi Banjir Bandang Dairi

gubsu
Gubernur Sumatra Utara (Gubsu), Edy Rahmayadi bersama Ketua TP PKK Sumut Ny Nawal Lubis Edy Rahmayadi meninjau lokasi bencana banjir bandang yang terjadi di Kecamatan Silima Punggapungga, Kabupaten Dairi, Senin (24/12). (FOTO: dok.ist)

Dairi – Gubernur Sumatra Utara (Gubsu), Edy Rahmayadi bersama Ketua TP PKK Sumut Ny Nawal Lubis Edy Rahmayadi meninjau lokasi bencana banjir bandang yang terjadi di Kecamatan Silima Punggapungga, Kabupaten Dairi, Senin (24/12).

Didampingi sejumlah pejabat, seperti Wakil Bupati Dairi Irwansyah Pasi, Dandim 0206/Dairi Letkol Arh Hadi Purwanto, Kapolres Dairi AKBP Erwin Wijaya Siahaan.

Bacaan Lainnya

Asisten Pemerintahan Jumsadi Damanik, Kepala BPBD Sumut Riadil Akhir Lubis, Kadis Pendidikan Arsyad Lubis, Karo Humas dan Keprotokolan Ilyas Sitorus, unsur Forkopimda Dairi.

Gubsu menyisir 2 lokasi, yakni Desa Lokkotan (Longkotan) dan Desa Bongkaras, Kecamatan Silima Punggapungga.
“Saya yakin ini ulah kita juga. Jadi saya minta ini diperiksa, kenapa bisa begini. Tolong diperiksa bagian sana (hulu), jangan-jangan ada yang tidak benar (perusakan hutan),” ujar Gubsu.

Menurutnya, kejadian ini tidak pantas disebut bencana karena Tuhan, melainkan ada unsur kelalaian manusia yang kemungkinannya dapat dilihat dari banyaknya kondisi hutan yang rusak di bagian hulu.

Hal ini dibuktikan dengan material kayu bercampur lumpur yang tertumpuk di sepanjang aliran sungai dan merusak rumah, sawah serta memakan korban nyawa.

“Tuhan telah memberikan kekayaan kita berupa air yang banyak, tetapi kenapa bisa membunuh. Jadi saya minta TNI/Polri, Pemerintah (Kabupaten) Dairi untuk kita menjaga bumi kita ini,” tegas Edy.

Edy dan rombongan juga menyusuri lokasi banjir bandang hingga ratusan meter ke hulu di Desa Bongkaras. “Kita tidak mau menyalahkan siapapun dalam hal ini. Tetapi ke depan tolong dipastikan perusakan (hutan) jangan lagi terjadi. Tidak setahun, dua tahun, lima tahun lagi, tetapi cucu kita nanti bisa merasakan akibatnya (dari perusakan hutan),” sebutnya lagi.

Gubsu juga menegaskan kehadirannya untuk melihat bagaimana kondisi rakyat. Meski diketahui, Desa tersebut berada di perbatasan antara Sumut dan Aceh. Lokasinya juga cukup jauh dari perkotaan.

“Kalau bantuan itu tidak sulit, walaupun mungkin tidak banyak, tetapi itu tidak masalah. Persoalannya adalah, bagaimana kita menjaga alam ini untuk anak cucu kita nanti,” pesan Gubsu di hadapan ratusan warga.

Gubsu meminta agar waktu pencarian korban ditambah 2 hari lagi. Sebab standar pekerjaan hanya dilakukan tujuh hari, namun dapat ditambah dengan berbagai pertimbangan, seperti permintaan warga serta kemungkinan penemuan korban hilang.

Diketahui, dari 12 korban, 5 di antaranya selamat, 5 dari 7 yang hilang sudah ditemukan, sehingga menyisakan 2 korban lagi.

“Boleh lah ditambah 2 hari lagi. Tolong yang muslim dikerahkan, karena (petugas) yang beragama Kristen, mereka mau merayakan Natal,” pesan Gubsu.

Kepala BPBD Dairi, Bahagia Ginting sebelumnya melaporkan, kondisi medan yang sulit membuat pihaknya hanya bisa mendatangkan satu alat berat yang penempatannya juga terbatas.

“Mengingat kondisi areal aliran Sungai Sibongkaras tidak memungkinkan untuk dimasuki alat berat,” sebutnya. (penrem023)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *