Smart News Tapanuli – Bebas dari penjara, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tidak berlama-lama berdiam diri. Mantan orang nomor satu di DKI Jakarta itu langsung menyapa pendukung dan masyarakat lewat vlog di saluran YouTube miliknya, ‘Panggil Saya BTP’.
Dalam vlog tersebut, Ahok bercerita kepada anaknya, Nicholas Sean tentang apa saja yang dialaminya di balik jeruji besi. Salah satunya Ahok menunjukkan cincin atau batu akik merah delima yang dia sebut sebagai cincin ajaib.
Sebab, batu cincin tersebut menyala saat diolesi dengan air mineral. Ahok memamerkannya ke Nicholas.
Nicholas yang melihatnya kaget, batu cincin bisa menyala. Nicholas diam sesaat dan kemudian menduga batu akik itu menyala karena ada baterainya.
Ahok tertawa. Dan menegaskan, batu akik itu menyala bukan karena baterai. Ahok menjelaskan batu cincin itu merupakan pinjaman dari Ketua DPD Osman Sapta Odang.
Ahok mendapat informasi, batu yang dipinjamkan kepadanya itu adalah jenis batu merah delima atau rubi. Batu itu, kata Ahok, berasal dari Afrika.
Cincin ajaib itu menarik perhatian warganet, salah satunya ahli batu permata atau gemologis CGL Lab Gem Jakarta Timur, Zulham Effendi. Dia berpendapat, batu cincin yang dipamerkan Ahok dalam vlog bukan batu asli dari alam.
“Batu rubi tidak ada kemampuan menyala. Itu bukan batu asli, buatan. Di dalamnya ada elemen listrik,” ujar Zulham Effendi kepada wartawan, Jumat malam, 25 Januari 2019.
Dia mengatakan batu rubi masuk dalam keluarga mineral korundum atau aluminium florida. Warnanya yang merah disebabkan kromium. Namanya berasal dari isi buah delima yang berwarna merah.
Lanjutnya menjelaskan, jika terkena air reaksinya tidak akan menyala. Hal yang terjadi biasa saja tidak ada pengaruh.
Penjelasan Zulham diamini penghobi batu akik, Putra. Menurut dia, batu alam tidak akan menunjukkan kemampuan menyala seperti yang dipamerkan Ahok. Menyalanya dengan cara lain.
“Kalau batu asli (dari alam) itu akan menyala atau bersinar bila terkena cahaya lampu atau sinar matahari. jadi dipastikan cincin yang dipakai Ahok itu bukan murni batu,” pungkasnya. (ren)