Sibolga – Saat ini, kondisi Jalan Nasional Sibolga-Barus telah bagus dan mulus. Waktu tempuh pun menjadi lebih cepat dibanding sebelumnya. Kalau biasanya, jalan Sibolga-Barus yang berjarak 65 km itu ditempuh hingga 2,5 jam, sekarang Anda telah bisa menembusnya kurang dari 2 jam saja.
Sejalan dengan itu, diharapkan perekonomian masyarakat yang umumnya petani akan ikut bertumbuh. Meski arus lalulintas di Jalan Nasional Sibolga-Barus ini sudah semakin padat, tidak menjadi kendala kalau infrastruktur jalannya bagus.
Ketua LSM LPPAS RI, Koordinator Pantai Barat Sibolga-Tapteng, Totok Tobing mengungkapkan, berdasarkan hasil peninjauan lapangan pihaknya beberapa waktu lalu, proyek preservasi dan pelebaran jalan Sibolga-Barus tahun anggaran 2018, yang dilaksanakan PT Swakarsa Tunggal Mandiri telah rampung.
“Hasilnya sangat bagus dan kondisi jalannya kini sudah mulus. Tentunya, kita mengapresiasi kinerja rekanan, konsultan serta pihak PPK-11 Barus CS yang selalu turun mengawasi proses pekerjaan proyek,” ujar Totok Tobing kepada wartawan di Sibolga, Rabu 27 Februari 2019.
Totok menjelaskan, beberapa waktu lalu dirinya telah menemui PPK-11 Barus CS, Arifin Damanik ST di ruang kerjanya di Medan.
Dalam pertemuan itu, Arifin Damanik mengungkapkan, dibutuhkan alokasi dana hingga mencapai Rp200 miliar untuk membangun infrastruktur jalan dengan kondisi mulus dari batas Kota Sibolga, Barus hingga Manduamas batas Provinsi NAD.
“Menurut Arifin Damanik, alokasi dana sebesar itu digunakan untuk proyek preservasi dan pelebaran Jalan Nasional Sibolga-Barus hingga Manduamas,” sebut Totok.
Menyinggung proyek preservasi dan pelebaran jalan batas Provinsi Aceh-Barus-Sibolga tahun anggaran 2018 sebesar Rp32,9 miliar, Arifin menjelaskan, sebelum dikerjakan, jalan itu hanya memiliki lebar 2,5 meter, kemudian ditambah 3,2 meter sehingga lebar saat ini menjadi 6 meter.
“Arifin juga mengakui selama proses pekerjaan berlangsung, pihaknya bersama anggota selalu turun ke lapangan untuk mengecek dan mengawasi pekerjaan, sehingga pihak rekanan tidak bisa “bermain-main” melaksanakan pekerjaannya,” beber Totok.
Menurut Totok, bahkan PPK-11 Barus CS, Arifin Damanik juga sangat terbuka dengan kehadiran anggota LSM di kantornya.
“Arifin menjelaskan, LSM adalah mitra kerja bagi pihaknya, karena ikut melakukan pengawasan di lapangan, sehingga kalau ada kejanggalan bisa diinformasikan langsung ke PPK-11 Barus CS,” imbuhnya.
Harus diakui juga, kalau LSM bukanlah lembaga auditor, karena lembaga yang memiliki hak untuk mengaudit adalah BPK dan Inspektorat dan Konsultan.
“Sebagai putra daerah, saya sebagai anggota LSM terus memantau, mengawasi dan mengawal laju pertumbuhan pembangunan daerah, bukan untuk menakut-nakuti,” tegasnya.
Totok Tobing juga meminta Bupati Tapteng mendukung pembangunan jalan nasional Sibolga-Barus-Manduamas hingga mulus. “Kalau boleh ikut melobi alokasi dananya hingga ke Kementerian PUPR di Jakarta,” pungkasnya. (snt)