Tapanuli Tengah – Pasca penangkapan seekor buaya berjenis kelamin betina sekitar 2,5 meter dengan bobot mencapai 100 kg yang berhasil ditangkap warga Desa Makarti Nauli, Kecamatan Kolang, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara, pada Sabtu pagi (9/3/2019), warga bersama aparat desa mengintensifkan ronda.
Hal itu disampaikan Kepala Desa Markarti Nauli, Nasrul ketika dihubungi, Senin siang (11/3/2019). Ronda dilaksanakan dengan menyisir parit yang pernah didatangi buaya beberapa bulan lalu di pemukiman warga setempat.
“Ronda dilaksanakan sekali dalam satu jam, terkhusus di parit yang pernah didatangi buaya beberapa bulan lalu,” kata Nasrul kepada smartnewstapanuli.com.
Pun demikian, lanjut Nasrul, dua malam pasca penangkapan buaya berjenis kelamin betina tersebut, belum ada tanda-tanda penampakan buaya lainnya.
“Sudah dua malam kami lakukan ronda. Namun belum ada tanda-tanda penampakan buaya. Begitupun, kami tetap waspada dan terus mengintensifkan ronda,” ujarya.
Selain ronda, lanjut Nasrul, jerat untuk menangkap buaya masih terus dipasang di Sungai Siordang di beberapa titik lokasi di sungai itu.
Sementara itu, sehari pasca penangkapan, buaya yang berhasil ditangkap itu sudah dievakuasi dari Desa Makarti Nauli. Namun buaya tersebut sudah mati.
“Sehari pasca ditangkap, buaya itu sudah dibawa oleh petugas Konservasi Sumber Daya Alam. Satu hari itu dijemput mereka,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, beberapa bulan terakhir warga setempat diresahkan dengan kemunculan buaya di Sungai Siordang. Bahkan sempat masuk ke parit yang ada di pemukiman warga setempat. (snt)