Bertemu Jokowi, Altra Minta TBBM Pertamina Sibolga Direlokasi

maykel
Foto: (dari kiri) Laskar Matahari Barat Tapanuli Selatan Raden Yulianti, Ketua Perindo Kota Sibolga Maykel Fuater, Pendiri Altra Ottoniyer Simanjuntak, dan Sekretaris Altra Tulus Sibuea, usai pertemuan dengan Presiden Jokowi di Hotel Wisata Indah Sibolga, Minggu (17/3/2019).

Sibolga – Aliansi Tapanuli Raya (Altra) mengusulkan relokasi depot atau Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina Sibolga kepada Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Usulan itu disampaikan saat pertemuan presiden dengan perwakilan berbagai elemen masyarakat di Hotel Wisata Indah Sibolga, Minggu (17/3/2019) siang.

“Salah satu usulan yang kita minta tadi adalah untuk relokasi Depot Pertamina Sibolga,” ujar pendiri Altra Ottoniyer Simanjuntak didampingi Ketua Altra Tongam Sibarani dan Sekretarisnya Tulus Sibuea kepada SmartNews usai pertemuan.

Bacaan Lainnya

Dijelaskannya, usulan itu berdasarkan aspirasi warga Sibolga yang disampaikan kepada pihaknya. Dimana letak objek vital nasional itu kini sudah terlalu dekat dengan pemukiman penduduk. Kondisi itu membuat resiko keamanannya menjadi sangat riskan.

“Benar bahwa depot itu sudah ada sejak puluhan tahun silam. Namun seiring pertumbuhan penduduk dan perkembangan daerah, maka pemukiman pun bertambah padat hingga mendekati areal depot. Itu tidak dapat dihambat,” ujar Otto.

Di kesempatan itu Otto menyampaikan, lokasi baru yang representatif yakni ke kawasan industri Labuhan Angin di Kecamatan Tapian Nauli, Kabupaten Tapanuli Tengah. Mengingat akses pelayaran laut dan jalur darat ke kawasan itu sangat memadai.

“Jalur lautnya mendukung, strategis. Dan akses distribusi BBM nantinya sudah semakin lancar dengan telah dibangunnya Jalan Lintas Rampah-Poriaha,” katanya.

Sementara itu, kawasan eks depot nantinya dapat dikembangkan oleh pemerintah daerah. Misalnya, kata Otto, dijadikan taman hijau kota.

“Itu kan status lahannya milik PT Pelindo. Kita harapkan itu dapat dihibahkan ke pemerintah daerah. Supaya nanti dapat dikembangkan. Apakah jadi area taman hijau kota, atau bisa juga sentra wisata kuliner, kawasan sport. Kan manfaatnya sangat luas,” beber Otto.

Secara lisan usulan itu mendapat perhatian dari Presiden Jokowi. Presiden menyatakan akan membahasnya. Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko pun terlihat mencatatnya.

“Selain secara lisan, usulan itu juga kita sampaikan dalam bentuk tertulis. Pak Presiden yang langsung menerimanya. Semoga harapan kita ini dapat direalisasikan,” pungkas Otto.

jokowi dan maykel
Presiden Jokowi selfie bareng dengan Ketua Perindo Kota Sibolga Maykel Fuater.

*Didukung oleh Ketua Perindo Sibolga

Usulan itu disikapi positif oleh Ketua DPD Partai Perindo Kota Sibolga Maykel Fuater yang juga ikut dalam pertemuan tersebut. Maykel sepakat akan relokasi depot yang saat ini keberadaannya justru mengancam keamanan penduduk.

“Seandainya terjadi sabotase atau hal-hal yang tidak diinginkan terhadap depot itu, maka dampaknya sangat besar bagi seluruh warga Kota Sibolga. Situasi dan resikonya sangat berbahaya,” kata Maykel.

Menurutnya, relokasi depot itu memang mesti menjadi atensi serius. Selain meminimalisir resiko, pemindahan depot juga akan merangsang perkembangan wilayah, baik di eks lokasi maupun di lokasi barunya nanti.

“Sibolga ini wilayahnya kecil tapi penduduknya sangat padat, reklamasi kawasan pantai menjadi salah satu solusi. Jadi eks lahannya itu bisa dipakai, saya lebih setuju dibangun rusunawa untuk warga kurang mampu yang saat ini banyak bermukim di atas laut,” paparnya.

*Pernah Terbakar di Tahun 1958

Depot Pertamina Sibolga persisnya terletak di tepi laut di Jalan Janggi, Kelurahan Pasar Belakang, Kecamatan Sibolga Kota yang berbatasan langsung dengan kawasan padat pemukiman penduduk. Bahkan jaraknya hanya sekitar 25 meter ke rumah-rumah warga.

Pada tahun 1958, depot tersebut pernah terbakar hebat. Peristiwa itu terjadi di tengah gejolak pemberontakan PRRI Permesta.

Saat ini, TBBM Sibolga melayani distribusi BBM jenis premium, pertalite, solar, dan pertamax untuk 11 kabupaten/kota di kawasan pantai barat Sumatera Utara. Baik itu untuk kebutuhan masyarakat (SPBU), maupun bagi sektor industri. (Mora)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *