Tapanuli Tengah – Nyamuk Aedes Aegypti penyebab Demam Berdarah Dengue (DBD) biasanya muncul pada pagi dan sore hari. Hal itu diungkapkan Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Fadriani Marbun kepada SmartNews, baru-baru ini di ruang kerjanya di Pandan.
“Kalau pagi biasanya muncul antara jam 08.00 hingga 10.00 WIB. Sore hari sekitar pukul 15.00 hingga 17.00 WIB. Jam-jam segitu nyamuk tersebut nyari makan,” kata Fadriani Marbun.
Menurut Fadriani, berbeda dengan nyamuk biasa, muncul pada malam hari. “Kalau nyamuk biasa muncul pada malam hari,” tukasnya.
Lanjutnya, untuk pemberantasan nyamuk pemicu DBD tidak akan tuntas jika hanya dilakukan Fogging. Akan tetapi juga peran serta, kepedulian dari masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan.
“Nyamuk pemicu terjadinya DBD justru bukan tinggal di air kotor, tetapi di air yang bersih. Biasanya dapat ditemukan di air yang ada di ban-ban bekas, serta tempat penampungan air lainnya,” ungkap Fadriani.
Diberitakan sebelumnya, Dinkes Tapteng merilis sebanyak 20 warga di daerah itu terkena penyakit DBD sejak Januari-Februari hingga Maret 2019. Jumlah itu meningkat signifikan bila dibanding pada 2018 silam, sebanyak 22 kasus. (snt)