SmartNews – Objek wisata pemandian Bah Damanik yang terletak di daerah perkebunan teh di Kecamatan Damanik, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara dipadati ratusan pengunjung, Rabu (3/4/2019). Para pengunjung datang dari berbagai daerah. Warga sekitar juga.
“Saya orang sini pak, bukan dari luar daerah. Karena suasananya sejuk, mandi pun segar. Tak bosan-bosannya kita ke sini,” ujar ibu boru Saragaih kepada SmartNews.
“Badan kita akan terasa segar selama dua hari, usai mandi dari sini pak. Airnya juga bisa diminum untuk kesegaran tubuh,” jelasnya.
Pantauan, umumnya pengunjung datang berwisata hanya sekedar menikmati udara sejuk serta keindahan panorama alam kebun the di sekitarnya.
Keindahan alam wisata ini begitu keren menyerupai sebuah kolam sumber mata air. Kolam yang dibuat secara alam ini berada diantara rimbun-nya hutan dan perbukitan kecil. Keberadaan pepohonan rindang di sekitar kolam, membuat suasana tidak terasa panas bahkan terasa sejuk walau pun siang hari.
Informasi dihimpun dari berbagai sumber, awalnya pemandian ini diketahui sebagai aliran sungai biasa, namun terdapat sisi keunikan dimana air kolam tidak mengalir. Bila melihat dasar kolam maka akan terlihat hamparan pasir putih seperti pasir pantai yang sangat lembut dan beberapa bebatuan pegunungan berbagai ukuran, sehingga memberikan suasana asri mempesona.
Wisata pemandian alam Aek Manik diberi nama oleh Bah Damanik. Hanya saja masyarakat sekitar lebih familiar dengan nama pemandian Aek Manik Simalungun.
Pemandian air jernih Aek Manik terbentuk secara alami tanpa ada sentuhan manusia untuk renovasi ulang, lokasi tak begitu luas dan berada ditengah-tengah perkebunan teh dikelola oleh PTPN.
Sejarah Pemandian Aek Manik sebelum menjadi pemandian dan sebagai sumber irigasi sawah warga, tempat wisata pemandian Bah Damanik merupakan tempat pemandian raja Damanik dan keluarganya.
Oleh sebab itu mengapa hingga sekarang pemandian Aek Manik Simalungun Sumatra Utara masih terjaga kebersihan dan kelestariannya.
Hingga saat ini kawasan pemandian masih dijaga dan dikelola oleh keturunan raja Damanik. Makanya wisata ini disebut juga Bah Damanik, bila ditelaah makna Bah dan Aek berarti air dari bahasa Batak.
Di dinding kolam seperti ada bebatuan alami ukiran relief menghiasi sisi dinding yang terlihat sudah kusam berlumut.
Ada juga pancuran aliran air dari atas membawa air bersih dari pegunungan terlihat begitu segar. Bahkan konon menurut warga setempat, Sangking bersihnya, air itu dapat diminum tanpa di masak terlebih dulu.
Pemandian sidamanik berada di kawasan perkebunan teh PTPN Sidamanik. Apabila anda datang dari kota Medan maka memerlukan jarak tempuh sekitar 150 kilometer dengan waktu tempuh 4 jam, sedangkan bila dari kota Pematangsiantar memerlukan jarak kurang lebih 21 kilometer dengan waktu tempuh 1 jam, berikut peta menuju pemandian Bahdam.
Sedangkan jalan menuju pemandian Aek Manik apabila anda datang dari kota Medan dapat menggunakan kendaraan bus menuju ke Pematangsiantar seperti bus intra atau sejahtera.
Dari kota Pematangsiantar di lanjutkan menggunakan kendaraan angkutan umum jalur siantar ke sidamanik.
Perjalanan tersebut memerlukan waktu 25 menit, sesampai di lapangan desa hutan lama atau pasar sidamanik, melanjutkan perjalanan masuk ke jalan siamatahuting sejauh 700 meter. Bila bertemu dengan simpang tiga silahkan belok ke arah kanan dan temukan petunjuk jalan ke lokasi wisata.
Lokasi wisata tersebut berada dibawah, maka wisatawan harus menuruni puluhan anak tangga. Setelah menuruni tangga, maka sampai lah di pemandian alam Aek Manik dimana cirinya air berwarna biru jernih dan sejuk tentunya. (snt)