SmartNews, Medan – Kapolda Sumatera Utara (Kapoldasu) Irjen Pol Agus Andrianto angkat bicara soal isu people power pada 22 Mei mendatang.
Kapoldasu Agus Andrianto mengingatkan masyarakat untuk berpikir jernih. Apalagi, sekarang momen bulan suci Ramadhan.
“Seharusnya dengan berpuasa bisa mengendalikan diri, menahan dari segala hawa nafsu,” sebut Agus Andrianto, Minggu (19/5/2019).
Agus menegaskan, proses kekuasaan ada di tangan rakyat. Dan, proses demokrasi tersebut sudah berlangsung pada Pemilu Serentak 17 April lalu.
“Suara rakyat suara Tuhan. Untuk tanggal 22 (Mei) nanti, saya berharap masyarakat harus realistis dengan fakta yang ada,” ujarnya.
Sebagaimana diketahui, pada tanggal 22 Mei mendatang, KPU RI menjadwalkan mengumumkan perolehan suara hasil Pemilu Serentak 2019 berdasarkan hasil pleno rekapitulasi tingkat nasional.
Terkait hal itu, Kapolda mengatakan, dalam bernegara ada aturan main. Ia pun mengultimatum semua pihak supaya jangan coba–coba bertindak di luar aturan main yang berlaku.
“Di luar aturan main ada batasan–batasan yang tidak boleh dilanggar. Jangan menyesal di belakang hari,” tegasnya.
Dia mencontohkan seperti kasus makar yang bisa langsung dipersangkakan terhadap seseorang meskipun hanya mengungkapkannya.
“Punya niat, diungkapkan, ada langkah lanjutan tanpa harus terjadi peristiwanya (makar) sudah cukup dipersangkakan. Dan ini berlaku bagi siapa pun pelakunya. Ancaman hukumannya cukup jelas pada Pasal 107 jo 160 KUHP,” ungkapnya.
Meski demikian, Agus Andrianto tak menampik adanya perbedaan pendapat di tengah masyarakat terkait Pilpres 2019..
Lanjutnya, dalam menyampaikan pendapat memang dijamin undang–undang, tapi bukan dengan pemaksaan pendapat.
“Silahkan saja menyampaikan pendapat. Kami pegang dan berpedoman kepada aturan main saja. Saya tidak akan ragu menerapkan aturan untuk melindungi hak asasi masyarakat lainnya,” sebutnya.
Dalam antisipasi pengamanan saat penyampaian hasil keputusan KPU nanti, Kapolda mengaku Polri dan TNI selalu siaga untuk menjaga stabilitas keamanan.
“Negara akan hadir dalam hal ini (keamanan), TNI–Polri tidak akan membiarkan aksi di luar aturan main atau hukum yang ada dan berlaku,” tutur Agus.
“Saya ingatkan kepada masyarakat semoga tidak menyesal di kemudian hari karena ikut makar. Ingat masa depan dan ingat keluarga,” imbuhnya.
Ditanya berapa jumlah personel yang disiagakan pada 22 Mei mendatang? Agus mengaku sudah menyiapkan personel untuk melakukan pengamanan, termasuk di gedung KPU.
“Semua personel baik Polri–TNI siaga sesuai arahan Kapolri dan Panglima untuk melakukan pengamanan pada 22 Mei mendatang,” pungkasnya. (trib-mdn)