SmartNews – Ibu hamil termasuk dalam golongan yang diperbolehkan untuk berpuasa secara penuh di bulan Ramadhan. Walau banyak ahli yang menyebutkan cukup aman untuk berpuasa sebulan penuh bagi ibu hamil, namun ada beberapa kondisi yang tidak disarankan untuk melanjutkan berpuasa.
Sebagaimana dilansir detikhealth, salah satunya adalah ketika hipoglikemia atau kadar gula darah menurun drastis.
“Biasanya seminggu pertama agak berat ya karena darah kita kekurangan gula. Gejalanya apa? Melayang, linglung, keringat banyak, mudah tersinggung, gemetaran. Langsung istirahat, naikkan kaki, kalau tidak berkurang terpaksa harus berbuka. Karena ini hipoglikemi, apa yang dirasakan oleh ibu juga dirasakan oleh janinnya,” ujar Kepala Departemen Maternitas Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (UI), ns Dr Imami Nur Rachmawati, kemarin.
Hipoglikemia merupakan kondisi di mana kadar gula dalam darah menurun. Ibu hamil cukup rentan dalam kondisi ini, terutama yang mengidap diabetes gestasional. Hipoglikemia harus segera ditangani dan sebisa mungkin dihindari karena lama-kelamaan bisa merusak sel otak secara permanen.
“Biasanya jam-jam habis makan siang, jadi jam 1 itu risiko untuk hipoglikemia,” ujarnya.
Pakar kebidanan dan kandungan dari FKUI-RSCM, Dr dr Rima Irwinda, SpOG(K) juga menyebutkan bahwa biasanya ibu hamil pada trimester pertama yang tidak terlalu kuat untuk berpuasa.
“Mungkin yang menyebabkan tidak berpuasa adalah mual yang hebat, karena muntah. Kadang keluhan dari ibu-ibu hamil seperti itu, jadi nggak puasa dulu,” katanya.
Bagi ibu hamil yang ingin berpuasa penuh di bulan Ramadhan namun tetap sehat dan juga janinnya, baik dr Imami dan dr Rima menyarankan untuk mencukupi kebutuhan cairan, tidak melewatkan waktu istirahat, makan-makanan bergizi dan bernutrisi tinggi, hindari konsumsi makanan tidak sehat berlebihan dan tentu rutin beraktivitas fisik misalnya berolahraga. (dtc)