Salak Picu Inflasi di Kota Sibolga, Begini Jawaban Wakil Walikota Padangsidimpuan

IMG 20190523 105347 scaled
Wakil Walikota Padangsidimpuan Arwin Siregar.

SmartNews, Padangsidimpuan – Dalam Rapat Koordinasi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Sibolga di Graha Aulia Bank Indonesia (BI) Cabang Sibolga, pada Rabu (22/5/2019), terungkap bahwa buah salak juga menjadi salah satu penyumbang inflasi di Kota Sibolga.

Hal itu disampaikan Badan Pusat Statistik Kota Sibolga dalam pemaparannya di rapat koordinasi TPID Kota Sibolga.

Bacaan Lainnya

Diketahui, pada April 2019, Kota Sibolga mengalami inflasi 1,15% (mtm) dan menjadi penyumbang tertinggi nomor dua inflasi di Sumut sesudah Kota Medan dengan inflasi 1,30% (mtm).

Dengan kondisi itu, Walikota Sibolga Syarfi Hutaruk dalam rapat koordinasi TPID, menyampaikan harus dilakukan langkah konkrit untuk menekan laju inflasi.

Menanggapi hal itu, Wakil Walikota Padangsidimpuan Arwin Siregar kepada wartawan mengungkapkan, hal itu terjadi karena stok buah salah menurun di awal tahun, sehingga mempengaruhi harga. Jadi musim salak baru terjadi pada Bulan Agustus hingga Oktober.

“Salak inikan ada musimnya, kalau nanti bulan Agustus dan September, yakinlah salak itu pasti banyak. Salaknya banyak dan bagus. Sekarang memang salak yang bagus itu payah, lagi tidak musimnya. Maret April salak memang sedikit,” ungkap Arwin usai sidak harga sembako di Pasar Sangkumpal Bonang Kota Padangsidimpuan bersama Kepala KPw BI Sumut Wiwiek Sisto Widayat didampingi Kepala KPw BI Sibolga Suti Masniari Nasution.

Diketahui, Kota Padangsidimpuan merupakan salah satu daerah pemasok buah salak ke Kota Sibolga. (red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *